JAMBI, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, mengakui hingga saat ini tidak ada satu pun guru yang mau ditempatkan untuk mengajar secara tetap anak-anak rimba dalam kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas atau TNBD, Jambi. Peningkatan gaji harus dilakukan tahun mendatang, untuk menarik minat para guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Thabroni, Jumat (4/5/2012), mengatakan tidak ada guru berminat mengajar bagi orang rimba karena gaji yang ditawarkan hanya Rp 750.000 per bulan. "Mungkin karena gajinya terlalu kecil, mereka tidak tertarik," ujarnya.
Tahun depan, pihaknya mengupayakan kenaikan anggaran untuk gaji guru khusus bagi anak-anak rimba agar ada guru yang berminat mengajar dalam kawasan hutan seluas 60.500 hektar tersebut.
Saat ini dari 1.100 anak rimba yang hidup dalam kawasan TNBD, baru sekitar 350 anak yang mengenyam pendidikan baca dan tulis. Satu di antaranya berhasil lulus sekolah menengah pertama (SMP), dan saat ini melanjutkan pendidikan menengah atas (SMA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.