Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkutan di Aceh Tolak Harga BBM Naik

Kompas.com - 08/03/2012, 20:02 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Sopir dan pengusaha angkutan di Aceh meminta pemerintah pusat meninjau ulang rencana menaikkan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga BBM tersebut akan memperberat beban mereka yang saat ini sudah tertekan dengan kenaikan harga suku cadang kendaraan hingga 20 persen sejak Februari 2012 lalu.

”Kami sudah tak tahu lagi mau bagaimana kalau harga BBM dinaikkan. Sekarang saja kami sudah sulit dengan kenaikan harga suku cadang. Belum lagi cari penumpang semakin susah karena banyaknya angkutan liar yang tak ditertibkan,” kata Ahmadi (37), sopir angkutan antarkota jenis L-300 yang tinggal di Banda Aceh, Kamis (8/3/2012).

Ahmadi bersama ratusan awak angkutan umum di Aceh, Kamis kemarin, berunjuk rasa di halaman Gedung DPR Aceh. Mereka menuntut penertiban angkutan liar. Para sopir juga berharap kenaikan harga BBM dibatalkan.

Erizal (45), pengusaha angkutan umum yang turut berunjuk rasa, mengungkapkan, kenaikan harga BBM pasti akan diikuti kenaikan harga suku cadang kendaraan kembali. Jika hal itu terjadi, dalam tempo hanya beberapa bulan akan terjadi kenaikan harga suku cadang dua kali. Padahal, Februari lalu harga suku cadang sudah naik 20 persen.

”Ini akan menjadi keadaan yang sulit bagi kami. Menaikkan tarif angkutan juga bukan hal yang mudah karena masyarakat juga semakin terbebani dengan kenaikan harga kebutuhan hidup,” kata Erizal.

Dia berharap pemerintah dapat menemukan solusi selain menaikkan harga BBM. Situasi yang dihadapi oleh pengusaha dan awak angkutan umum saat ini sangat tidak kondusif. Bertambahnya jumlah kendaraan pribadi juga semakin menekan mereka karena kian mempersulit mendapatkan penumpang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com