Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.000 Kondom Wanita di NTB Belum Terpakai

Kompas.com - 22/02/2012, 21:17 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Sedikitnya 11.000 kondom wanita belum bisa disalurkan di Nusa Tenggara Barat. Penyebabnya, selain tidak ada calon pengguna yang berminat, juga secara fisik dan cara pemakaian kondom dianggap kurang nyaman untuk digunakan kalangan wanita.

Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan Kantor BKKBN NTB, Nanik Sri Dahlia, Rabu (22/2/2012) di Mataram, kondom untuk wanita itu sejak Maret 2011 disimpan di Gudang Kantor BKKB NTB atas permintaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTB.

"Kami hanya menerima titipan, kapan diambil atau didistribusikan kami tidak tahu," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris KPA NTB, Suhermanto, mengatakan, pihaknya mendapat bantuan kondom dari KPA Nasional sebanyak 337.989 kondom. Sebanyak 14.000 kondom di antaranya adalah kondom untuk wanita, sisanya kondom untuk pria.

Kondom pria untuk stok bulan itu sudah didistribusikan ke KPA penerima, seperti KPA NTB (47.509 kondom), KPA Mataram (133.920 kondom), Lombok Tengah (60.480 kondom), dan Lombok Timur (82.080 kondom).

"Kondom wanita tidak satu pun yang bersedia menerima. Ini terungkap saat pihak KPA melakukan sosialisasi penggunaannya pada lokasi-lokasi tertentu yang dianggap rawan tertular HIV/AIDS," kata Suhermanto.

Pihak NTB tidak tahu kondom wanita itu bisa terkirim ke NTB meskipun KPA NTB tidak memintanya.

Apakah kondom wanita yang masa kedaluwarsanya pada Mei 2013 disalurkan ke daerah yang memerlukan ataukah dimusnahkan, Suhermanto enggan berkomentar.

Karena tidak bisa tersalurkan, 11.000 kondom wanita dititipkan di kantor BKKBN NTB. Dari total sejumlah 14.000 kondom wanita, sebanyak 11.00 di antaranya telah digunakan untuk kegiatan sosialisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com