Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela FPI, F-PKS Minta Presiden SBY Introspeksi

Kompas.com - 15/02/2012, 17:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta organisasi massa Front Pembela Islam introspeksi. Menurut F-PKS, Presiden seharusnya membela FPI lantaran menjadi korban terkait peristiwa di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Mereka (FPI), kan, korban, tetapi justru FPI yang dihujat. Anehnya, sampai Presiden ikut bicara suruh introspeksi diri. Saya pikir SBY juga harus introspeksi," kata Kapoksi F-PKS di Komisi III Aboe Bakar Al Habsy saat menerima pengaduan Front Umat Islam di Komisi III DPR, Rabu (15/2/2012).

Sebanyak 17 orang perwakilan dari FUI mengadukan peristiwa penolakan kedatangan petinggi FPI di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Mereka sekaligus menolak rencana pembentukan FPI di Palangkaraya.

Aboe Bakar mengatakan, tidak boleh penolakan dilakukan dengan tindakan anarkis. Pembentukan organisasi di daerah, kata dia, diperbolehkan sesuai peraturan perundang-undangan.

"Tidak dibenarkan bila ada yang menuding FPI anarkis, lantas mereka berbuat anarkis. Jadi, yang anarkis siapa? FPI datang ingin membuka sebuah lembaga yang sudah disepakati undang-undang, tetapi disambut dengan anarkis," ucap Aboe Bakar.

Indra, anggota Komisi III yang juga dari Fraksi PKS, mengatakan, tindakan anarkis yang dilakukan FPI selama ini lantaran tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, khususnya kepolisian, terkait berbagai penyimpangan.

"FPI bukan sekadar bertindak. Pasti FPI sudah melakukan protap lebih dulu melaporkan tindakan kriminal atau kemaksiatan yang terjadi di wilayah. Persoalan mendasar tidak berjalannya fungsi negara dalam penegakan hukum sehingga memancing adanya main hakim sendiri," kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com