BOVEN DIGUL, KOMPAS.com - Setelah melakukan pengobatan masal selama lima tahun sejak 2005, Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel, Papua, berhasil menurunkan tingkat endemitas penyakit filarial atau kaki gajah di daeah itu. Angka microfilaria (microfilaria rate) berhasil diturunkan dari 7,3 persen menjadi 0,61 persen.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Boven Digoel, Syahib, Selasa (27/9/2011), mengatakan, pada tahun 2005 ditemukan kasus klinis filaria sebanyak 77 penderita.
Dinas kesehatan kemudian melakukan servei darah jari di Distrik Kouh, Waropko dan Mandobo. Dari pemeriksaan laboratorium, diketahui, tingkat endemitas filariasis sangat tinggi dengan angka microfilaria di Distrik Woropko 11,15 persen, Kouh 12,67 persen, dan Mandobo 6,2 persen.
"Kalau angka microfilaria di atas 1 persen maka kebijakan WHO harus dilakukan pengobatan massal. Semua penduduk harus minum obat antifilaria sekali setahun dari tahun 2006-2010," ujar Syahib.
Setelah dilakukan pengobatan massal, angka microfilaria menurun. Dari survei tahun 2005 angka microfilaria 7,3 persen, pada tahun 2008 angka microfilaria 3,68 persen. Pada survei tahun 2010 angka microfilaria sudah menjadi 0,61 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.