Purwakarta, Kompas
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (8/9), mengatakan, selain memiliki karakter tanjakan dan turunan, permukaan jalan di beberapa titik ruas itu kurang nyaman dilalui karena terasa bergelombang. Guncangan terasa saat melaju menggunakan kendaraan ringan (cc kecil) dalam kecepatan tinggi. Nani Mardiani dari Humas Pemkab Purwakarta sudah resmi mengirimkan permintaan evaluasi tersebut kepada PT Jasa Marga.
Di Jakarta, kemarin, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans S Sunito menegaskan, meningkatkan keselamatan lalu lintas di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang tidak harus dengan mengubah konstruksi Tol Cipularang sebab konstruksinya sudah benar.
”Patuhi dulu rambu-rambu yang ada. Jika semua pelintas sudah mematuhi rambu-rambu itu dan tetap terjadi kecelakaan, baru kita bicara soal konstruksi,” kata Frans.
Frans mempertanyakan apa manfaat perubahan konstruksi tersebut. ”Dapat saja Tol Cipularang dibuat landai dengan memutari pegunungan. Namun, jalur tol itu menjadi lebih panjang, waktu tempuh lebih lama, lantas apa manfaatnya,” kata Frans.
Pemerhati transportasi, Rudy Thehamihardja, juga menekankan, tidak seluruh persoalan keselamatan di jalan raya harus dituntaskan dengan pembangunan infrastruktur.