Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Uang, Putri Sendiri Dijual

Kompas.com - 13/07/2011, 16:07 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Berdalih masalah ekonomi, HAD, warga Jalan Tempel Sukorejo V, Surabaya, Jawa Timur, tega menjual putri pertamanya yang masih berusia 12 tahun kepada pria hidung belang, DD, warga Jalan Petemon, Surabaya.

HAD juga mengaku pernah menjual bayinya seharga Rp 2,7 juta. Parahnya, DD juga menjadi perantara penjualan korban kepada beberapa temannya.

"Saya tidak tahu kalau anak saya lalu dijual ke orang lain oleh DD. Padahal pamitnya hanya mau diajak jalan-jalan," sesal HAD di Mapolsek Tegalsari, Rabu (13/7/2011).

Meski mengaku menyesal putrinya telah dijual oleh DD, HAD ternyata beberapa kali menerima uang dari DD. Jumlahnya antara Rp 50.000 dan Rp 350.000.

Pekerja serabutan ini mengaku terpaksa melakukan perbuatan itu untuk membiayai kebutuhan keluarga dan membayar biaya sewa kontrakan Rp 350.000 per bulan.

Kapolsek Tegalsari Komisaris Mustofa menambahkan, pada tahun 2007, tersangka juga menjual putri keduanya yang saat itu baru lahir kepada tetangganya.

"Sejak tahun lalu, HAD ditinggal istrinya yang berprofesi sebagai purel ke Jakarta. Kami juga masih mendalami kemungkinan bahwa tersangka juga menjual istrinya. Menurut keterangan korban, ibunya pergi bersama pria hidung belang," kata Mustofa.

Baik HAD maupun DD kini mendekam di Mapolsek Tegalsari Surabaya. Keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 21 tentang Trafficking dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com