Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi Bikin Panik Jajaran Polres

Kompas.com - 21/12/2010, 17:39 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Gempa bumi berkekuatan 5,8 SR dengan pusat gempa 140 kilometer tenggara Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Selasa (21/12/2010), menyebabkan jajaran Kepolisian Resor Gunung Kidul panik.

"Saya merasa ada gempa dan langsung berlari keluar ruangan," kata staf Administrasi Kepolisian Resor (Polres) Gunung Kidul Sutoto di Wonosari, Selasa.

Sutoto terlihat masih tersengal-sengal di halaman Polres Gunung Kidul setelah berlari dari lantai II.

Gempa yang terjadi pada pukul 10.59.36 WIB dengan kedalaman 16 kilometer pada 9,08 Lintang Selatan dan 111,19 Bujur Timur tersebut membuat sebagian personel Polres Gunung Kidul berhamburan keluar ruangan dan berkumpul di halaman Polres.

"Saya tidak tahu ada gempa, namun melihat teman-teman lain berlarian sambil mengatakan ada gempa, saya juga ikut lari," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Gunung Kidul Aiptu Emilia Supartini.

Kepala Satuan Intel Polres Gunung Kidul Ajun Komisaris Ispurwanto yang juga terlihat berlari ke halaman samping Polres langsung menghubungi keluarga dengan telepon genggamnya untuk mengetahui keadaan mereka.

"Saya terkejut dengan gempa ini, saya menghubungi keluarga untuk memastikan keadaan mereka," katanya sambil berusaha mengontak beberapa anggota keluarganya melalui telepon genggam.

Koordinator Wilayah I SAR Laut Pantai Sadeng yang sedang berada di Pantai Baron, Tanjungsari, Gunung Kidul, Subowo, ketika dikonfirmasi tentang gempa melalui telepon genggam mengatakan bahwa kepanikan juga terjadi di Pantai Baron.

"Para nelayan dan pengunjung di Pantai Baron sempat panik akibat gempa tersebut dan berlarian menjauh dari bibir pantai sambil berteriak-teriak menginformasikan kepada warga yang lain," katanya.

Dia memastikan belum ada perubahan tinggi gelombang air laut pascagempa tersebut.

"Kami berusaha menenangkan penghuni sekitar pantai agar mereka tetap beraktivitas kembali seperti biasa, tetapi tetap meningkatkan kewaspadaaan meskipun tidak ada perubahan gelombang laut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com