Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19.000 Hektar Hutan TNGL, Rusak Parah

Kompas.com - 09/12/2010, 02:24 WIB

LANGKAT, KOMPAS.com - Sekitar 19.000 hektar areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang ada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami rusak parah, terutama yang berada di Besitang dan Sei Lepan.

"Sekitar 19.000 hektar areal hutan di Taman Nasional Gunung Leuser benar-benar telah rusak, untuk itulah akan dilakukan restorasi, dengan menghijaukan kembali dengan tanaman hutan," kata Ari Subiantoro, Kepala Bidang Wilayah III Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Stabat, Rabu (8/12/2010).

Kerusakan hutan tersebut terjadi karena maraknya aksi perambahan oleh masyarakat sekitar hutan sehingga saat ini pihaknya melakukan pendataan terhadap masyarakat yang masuk ke daerah TNGL, yang berada di Sei Siminyak, Barak Induk dan Damar Hitam.

Menurut dia, dari data yang ada, ditemukan ada 480 KK yang bermukim di kawasan TNGL tersebut, kata Ari Subiantoro.

Namun dari 480 KK tersebut, dimana 129 KK telah bersedia untuk dipindahkan, dan tahap pertama akan segera diberangkatkan ke Musi Banyuasin.

Ari Subiantoro juga mengatakan bila tidak segera dipindahkan, maka TNGL dikhawatirkan akan dirambah secara terus menerus karena mereka sudah bermukim sejak tahun 1999 yang lalu masuk ke daerah tersebut.

"Kami akan dalam waktu dekat akan melakukan pendekatan agar mereka bersedia tidak lagi berada di TNGL," katanya.

Sementara itu Rahmad Saleh selaku Kepala Seksi Besitang yang dihubungi di lokasi mengatakan saat ini, akan ada penertiban terhadap para perambah di lapangan.

Ia mensinyalir, eks pengungsi yang masuk ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) selama ini hanya dijadikan "tameng" oleh para perambah yang ada.

Dari kerusakan hutan yang mencapai 19.000 hektar tersebut, eks pengungsi hanya menguasai lahan sekitar 10 persen saja, selebihnya dirambah oleh penggarap liar.

"Penertiban yang dilakukan ini, akan ditindaklanjuti hingga 2011 mendatang, agar TNGl benar-benar kembali bisa hijau seperti semula," kata Rahmad Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com