Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan: Makanan Pengungsi Harus Enak

Kompas.com - 08/11/2010, 06:40 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta  Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti alias menekankan kualitas makanan buat pengungsi. Sultan mengatakan, menu makan untuk para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi selama di tempat pengungsian harus dipastikan lengkap, meliputi nasi, sayur, dan lauk.

"Sayur dan lauk untuk para pengungsi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), harus enak, seperti telur, daging, dan ikan. Menu makan setiap hari juga harus bervariasi, jangan monoton, agar para pengungsi tidak bosan," katanya di Yogyakarta, Minggu (7/11/2010) malam, seusai menghadiri doa bersama untuk korban Merapi di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Menurut dia, menu makan yang disajikan setiap hari juga harus diupayakan agar dibicarakan dengan perwakilan para pengungsi supaya sesuai dengan selera mereka. Ia mengatakan, idealnya menu makan memang bukan ditentukan juru masak, tetapi para pengungsi. Hal itu penting karena para pengungsi yang akan mengonsumsi menu tersebut.

"Menu makan untuk pengungsi harus diperhatikan karena mereka adalah orang yang menderita yang terpaksa meninggalkan rumah akibat bencana erupsi Merapi. Oleh karena itu, selama di pengungsian mereka harus diberi makan enak dan dipenuhi kebutuhannya agar tidak menderita untuk kedua kali," katanya.

Selain makan, menurut dia, kebutuhan yang penting, seperti air bersih, fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), perlengkapan perempuan dan anak balita juga harus diperhatikan dan diupayakan untuk dipenuhi. Ia mengatakan, kebutuhan perlengkapan perempuan dan anak balita, seperti pembalut dan minyak kayu putih, selama di tempat pengungsi harus diperhatikan karena sebagian besar donatur tidak memberikan bantuan berupa barang tersebut.

"Donatur pada umumnya memberikan bantuan berupa mi instan dan beras sehingga bantuan perlengkapan perempuan dan anak balita jumlahnya sangat sedikit. Hal itu yang harus menjadi perhatian," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut membuat perempuan dan anak-anak menjadi pihak yang paling dirugikan di setiap kejadian bencana. "Oleh karena itu, perlengkapan perempuan dan anak-anak selama di pengungsian harus dipenuhi agar mereka tidak menderita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com