Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Penghancuran Dikritik

Kompas.com - 28/09/2010, 23:16 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Penghancuran bangunan-bangunan milik pemerintah, sekolah, dan rumah-rumah ibadah di Sumatera Barat setelah diguncang gempa bumi pada 30 September lalu dikritik keras oleh pakar struktur dan konstruksi bangunan Teddy Boen.

Kritik itu disampaikan Teddy secara terbuka saat memberikan sambutan pada peluncuran situs www.rumahamangempa.net oleh Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) di Galeri Taman Budaya Sumbar, Selasa (28/9/2010).

Pada acara yang dihadiri oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Paul Robilliard, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, dan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sugeng Tri Utomo itu, Teddy mengatakan banyak bangunan yang sesungguhnya bisa diperbaiki dengan teknik retrofit. Secara sederhana, teknik retrofit adalah penguatan bangunan lama yang rusak karena gempa dengan tujuan supaya lebih tahan terhadap guncangan gempa selanjutnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan penghancuran bangunan memang harus dilakukan. Hal itu dikerjakan agar pembangunan kembali bisa dilakukan.

"Ya, itu juga karena sudah ada dalam anggaran," kata Muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com