Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tonton Film Porno, Petani Cabuli Bocah

Kompas.com - 05/08/2010, 06:55 WIB

MARABAHAN, KOMPAS.com — Syaiful (28), petani dari Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, yang sudah beranak dua, mencabuli bocah 14 tahun yang masih kelas III SMP.

Tersangka pun kini mendekam di tahanan Polres Barito Kuala. Ia mengaku terdorong memerkosa karena sejak kecil terbiasa mengintip perempuan di rumah orang lain. "Aku senang mengintip orang dari SD kelas V sampai SMP," kata Syaiful kepada Banjarmasin Post, Rabu (4/8/2010).

Syaiful menyatakan bahwa perbuatan yang membawanya ke hotel prodeo ini karena apes saja. Ia mengaku tidak pernah tepergok mengintip orang. "Waktu itu aku terangsang setelah menonton video Ariel dan Cut Tari siang harinya," katanya.

Ia berdalih, pekan lalu dia mengintip seorang remaja, sebut saja Lia, yang sedang tidur bercelana ketat. "Waktu itu sekitar pukul empat, subuh," kata Syaiful.

Syaiful pun mulai terangsang dan, tanpa diduga, jendela kamar Lia tidak terkunci. Dia pun masuk lewat jendela dan langsung mendekap anak remaja ini.

Sadar ada orang yang mendekap dan membelainya, Lia berteriak keras. Mendengar teriakan Lia, orangtuanya yang berada di sebelah kamar bangun. Namun, Syaiful lebih dulu kabur sebelum bertemu ayah korban.

Walau demikian, Lia dengan jelas melihat pelakunya adalah Syaiful, tetangganya sekampung di Kelurahan Ulu Banteng, Marabahan.

Atas keterangan korban, aparat kepolisian pun menciduk Syaiful. Ketika diinterograsi, Syaiful mengakui perbuatannya. "Aku belum sempat membuka pakaiannya, hanya sempat membelai pahanya, dia langsung teriak," ujar Syaiful.

Syaiful mengaku selalu terangsang saat mengintip orang. Hanya, katanya, perbuatannya dulu diselesaikan dengan onani. "Kalau yang ini aku tak tahan, habis nonton video mesum Ariel dan Cut Tari," dalihnya.

Kapolres Barito Kuala AKB Supriyadi melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Nico Irawan membenarkan penahanan tersangka. (don)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com