Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85% Daerah Otonomi Kurang Layani Warga

Kompas.com - 04/08/2010, 10:23 WIB

TERNATE, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan 85 persen dari daerah-daerah otonom di Indonesia tidak cukup untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.        Dalam sambutannya pada peresmian pemindahan ibu kota Provinsi Maluku Utara dari Ternate ke Sofifi, di Lapangan Ngaralamo, Kelurahan Salero, Kecamatan Kota Ternate Utara, Kota Ternate, Rabu (4/8/2010) Presiden mengingatkan seluruh jajaran pemimpin daerah dari tingkat gubernur sampai bupati/walikota untuk mengutamakan kepentingan publik dalam pengelolaan anggaran.        "Oleh karena itu , mumpung belum lama berjalan terlalu jauh, saya ingatkan para gubernur, bupati, walikota, seluruh Indonesia kalau ada anggaran pusat dan daerah utamakan untuk kepentingan publik, kepentingan rakyat," tuturnya.      Kepala Negara mengingatkan para kepala daerah untuk tidak mengutamakan penggunaan anggaran tidak berdampak langsung kepada masyarakat seperti pembangunan kantor gubernur atau gedung DPRD yang terlalu megah. Anggaran, lanjut dia, lebih baik dialokasikan untuk kepentingan publik seperti pembangunan sarana dan prasarana sanitasi, listrik, air dan jalan.      Khusus untuk Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Presiden berpesan agar ibu kota Sofifi yang berada di poros Pulau Halmahera difungsikan secara baik. "Persiapkan dan terus bangun fasilitas publik yang diharapkan," ujarnya.      Secara definitif, Maluku Utara yang diresmikan menjadi provinsi terpisah dari Maluku pada 12 Oktober 1999 melalui UU No 46 Tahun 1999 beribu kota di Sofifi, Kecamatan Oba Utara, terletak di Bukit Gozale, poros Pulau Halmahera, yang berjarak tempuh sekitar satu  jam menggunakan kapal cepat dari Pulau Ternate.      Namun karena keterbatasan infrastruktur, ibu kota sementara ditempatkan di Kota Ternate yang padat penduduk. Setelah pembangunan cukup lama, kini Sofifi terletak berseberangan dengan Pulau Ternate telah menampung kantor gubernur, kantor DPR,  Kejaksaan Tinggi, Kepolisian Daerah, serta kantor-kantor dinas pemerintah provinsi.        Gubernur Maluku Utara Thaib Armayin dalam sambutannya menjelaskan kegiatan pemerintah daerah dan pelayanan publik sudah berlangsung sejak Januari 2010 di Sofifi. Namun, menurut dia, masih terkendala oleh fasilitas perumahan pegawai negeri sipil yang belum tersedia di Sofifi serta keterbatasan air, listrik, dan fasilitas sosial seperti pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com