Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Cicilan Motor, Ibu Ajak 2 Anak Bunuh Nenek

Kompas.com - 28/03/2010, 15:47 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Tak tahan dikejar-kejar cicilan sepeda motor, Rianah (32), warga Dusun Sumbersari, Desa/Kecamatan Badas, Kediri, nekat merencanakan pembunuhan lalu menguasai harta Supiatun (65), tetangga dekat sekaligus kerabatnya.

Sungguh memprihatinkan, ibu empat anak ini mengajak dua anaknya yang masih sangat kecil untuk menjerat korban hingga tewas. Kedua bocah ingusan itu adalah anak pertama dan kedua. BH (14) masih kelas I MTs (setingkat SMP) dan RT (10) adalah siswa kelas III SD. Mereka saat ini ditinggal ayahnya, Miftahul Huda (36), merantau sebagai buruh bangunan di Bali.

Rianah merupakan keponakan Supiatun dan ia tahu bahwa bude-nya itu menyimpan banyak uang. Selain berjualan sapu di pasar, Supiatun kerap mendapat kiriman uang dari anak-anaknya.

Rianah dan kedua putranya menghabisi nyawa perempuan sepuh itu di kamar tersangka. BH berperan memantau dan mengawasi situasi sekitar rumah. Sementara itu, ibu dan RT mencekik lalu menjerat leher korban dengan tiga tali rafia.

Aksi nekat keluarga buruh toko ini dilakukan pada Sabtu (20/3/2010) sekitar pukul 12.30 saat situasi Kampung Sumbersari sedang sepi. Aksi keji itu dimulai saat BH diminta mendatangi Supiatun yang tinggal sendirian di rumah. Rumah Rianah dan Supiatun bersebelahan. Tidak jauh dari rumah mereka, ada rumah Syafi’i, anak Supiatun.

“Anak tersangka yang masih SMP itu memanggil korban dan berjanji memberi jam dinding. Dia mengawasi situasi rumah. Korban dimasukkan kamar dan dijerat. Eksekutornya ibu dan anaknya yang masih SD,” papar Kapolres Kediri AKBP Benyamin, Sabtu (27/3/2010).

Aksi mereka mulus dan tak satu pun warga memergoki. Setelah dipastikan tewas, mereka membiarkan mayat Supiatun tergeletak di atas kamar tidur. Sebelum ditumpuki pakaian, semua perhiasan emas Supiatun dipreteli, yaitu satu kalung, dua cincin, dan dua giwang. Rianah kemudian bergegas ke rumah korban.

Di sana, tersangka mencari barang berharga lain. Dia menemukan tas hitam berisi uang Rp 1 juta. Di dalamnya juga terdapat surat pembelian perhiasan emas. Hingga Sabtu (20/3) malam, mayat itu dibiarkan dengan hanya ditumpuki pakaian kotor milik keluarga Rianah. Setelah kembali dipastikan bahwa suasana sepi, Rianah dibantu dua anaknya memasukkan mayat ke dalam karung.

Namun, Rianah harus lebih dulu memastikan bahwa dua anaknya lagi yang masih berusia enam dan empat tahun tidak mengetahui pembunuhan. Kembali ibu dan dua anaknya itu bahu-membahu memasukkan mayat ke dalam karung pupuk berwarna putih.

Karung dibuat rangkap dua lalu dijahit. Malam itu juga, mayat diangkut dengan motor Honda Revo AG-2634-FO yang baru mereka cicil selama tiga bulan. Tidak sampai lima menit, Rianah yang membonceng BH sambil mengangkut mayat dalam karung tiba di Kali Badas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com