Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Kebakaran di Pangkalpinang

Kompas.com - 08/09/2009, 00:47 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Warga Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) diminta mewaspadai terjadinya musibah kebakaran akibat musim kemarau yang melanda kota itu dalam sebulan terakhir.
     
"Warga diminta waspada dan hati-hati terjadinya musibah kebakaran akibat musim panas dalam sebulan terakhir," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pangkalpinang, Erwin Romel di Pangkalpinang, Senin (7/9).
     
Menurut dia, musibah kebakaran rawan terjadi akibat musim kemarau panjang sehingga warga diimbau mewaspadai titik api baik yang berasal dari kompor, api rokok, dan arus pendek listrik. "Warga juga diminta untuk tidak sembarangan membakar hutan atau lahan perkebunan karena bisa terjadi kebakaran yang meluas hingga ke pemukiman penduduk," katanya.
     
Menurut dia, hutan di kawasan Ketapang Pangkalpinang rawan terbakar karena kekeringan akibat musim panas, sehingga warga diminta jangan membuang puntung rokok yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dalam skala besar. "Kebakaran hutan di kawasan Ketapang itu bisa saja merembes ke kawasan industri yang terdapat di daerah itu sehingga mendatangkan kerugian cukup besar," ujarnya.
    
Sebagian kawasan permukiman penduduk di dalam kota, kata dia, juga rawan terbakar. "Jalan pada sebagian kawasan penduduk sulit dilewati karena sempit sehingga mobil pemadam kebakaran kewalahan untuk meredam api jika terjadi kebakaran hebat," ujarnya.
     
Ia juga meminta kepada pemilik toko di Pangkalpinang untuk menyediakan racun api untuk mengantisipasi awal jika terjadi musibah kebakaran. "Sebagian tempat usaha di Pangkalpinang sudah memiliki racun api, ada juga yang belum  sehingga ini rawan jika terjadi kebakaran karena tidak ada alat untuk mengantisipasi awal agar api tidak menjalar kemana-mana," ujarnya.
     
Pihaknya menyediakan lima unit mobil pemadam kebakaran yang siap dioperasikan jika terjadi musibah kebarakan. "Petugas juga siap 24 jam turun ke lapangan untuk menangani musibah kebakaran yang dibantu oleh pihak Tagana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com