BANDUNG, KOMPAS.com - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepar) Yapari-Aktripa mengembangkan ubi kayu menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi. Sekitar 25 mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Cireundeu Cimahi pada 4-30 Mei lalu, berhasil mengolah tepung tapioka dari ubi kayu menjadi beberapa makanan seperti opak, awug, cake, serta panganan lainnya dalam bentuk kue kering
Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Stiepar Yapari-Aktripa, Sufia Isa mengatakan, hasil olahan tepung tapioca yang dihasilkan, memiliki warna yang lebih putih dan daya tahan lebih lama. Jika menggunakan tepung biasa, jenis panganan hanya mampu bertahan 24 jam. Dengan tepung ini, daya tahan mencapai tiga hari, katanya, Selasa (3/6), di Bandung.
Hasil olahan tersebut kini mulai dipasarkan di kawasan Cireundeu serta daerah-daerah di sekitarnya. Tepung tersebut dipasarkan seharga Rp 4.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan tepung terigu yang mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sufia berharap, KKN tersebut dapat memberdayakan masyarakat di kawasan Cireundeu melalui ekowisata berbasis budaya yang mampu mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.