Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Pabrik Semen di Sukolilo

Kompas.com - 27/04/2009, 19:52 WIB

PATI, KOMPAS.com -  Penolakan warga terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Sukolilo terus berlanjut dan tidak pernah akan padam, meski 9 warga kini dalam proses Pengadilan Negeri Pati. Bahkan sudah muncul 900 kader baru yang menyatakan siap untuk melanjutkan gerakan dan perjuangan menentang pembangunan pabrik semen.

Hal itu terungkap dalam siaran pers Aliansi Rakyat Tolak Pabrik Semen dan orasi Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Suhardi, ketika berunjukrasa di seputar komplek pendopo kabupaten dan gedung DPRD setempat, Senin (27/4).

"Jika PT Semen Gresik masih tetap ngotot membangun pabrik semen di Pati dan proses penolakan tidak berhasil, maka kami akan selalu melakukan berbagai gerakan lain seiring proses pembangunan hingga proses produksi," tegas Suhardi.

Diantara pengunjuk-rasa terdapat puluhan ibu-ibu yang penuh semangat mengacung-acungkan spanduk dan poster sembari berteriak menentang rencana pemerintah Kab upaten Pati yang didukung pemerintahan provinsi Jawa Tengah membangun pabrik semen di Sukolilo.

Diantara spanduk dan poster tersebut bertuliskan Usir Semen Gresik, Undip Ternyata Amdal mu Palsu, Gunung Kendeng not for sale . Bahkan nampak gambar Gubern ur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dan Bupati Pati, Tasiman, yang dibagian atasnya ditulisi tukang ngapusi dan hama tanah  

 

Rendah penyerapan tenaga kerja
Menurut Suhardi, Gubernur Jateng, Bupati Pati dan PT Semen Gresik, telah menggulirkan kebohongan publik, antara lain menyangkut penyerapan tenaga kerja yang begitu besar. Padahal setelah kami cermati, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap prarekonstruksi dan konstruksi pabrik hanya 1.200 jiwa. Bahkan pada tahap operasional pabrik, menyusut drastis menjadi 439 dan sebagian besar diantara mereka terserap di bagian pemeliharaan mesin.

Dengan jumlah total tenaga kerja tersebut, samasekali tidak seimbang dengan lahan yang bakal tergusur seluas 1.350 hektar dan menjadi sumber penghasilan bagi lebih dari 5.000 keluarga petani.

Selain itu, Bupati Pati Tasiman ketika menggelar pertemuan dengan perantau asal Pati di komplek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, mengajak warganya untuk kembali ke Pati dan bekerja di pabrik semen.

Lalu Suhardi menyodorkan bukti lagi tentang dokumen Amdal produksi PPLH Undip yang antara lain menyatakan, wilayah pegunungan Kendeng Utara layak lingkungan untuk pabrik semen dan ditindak-lanjuti surat keputusan gubernur Jateng nomor 660.1/27/2008, tanggal 31 Desember 2008.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com