Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bandung Terendam

Kompas.com - 05/12/2008, 03:00 WIB

Bandung, Kompas - Akibat tanggul Sungai Cipariuk jebol pada Rabu (3/12) malam, sedikitnya 2.200 rumah di Perumahan Bumi Harapan, Kecamatan Cileunyi, dan Bumi Panyileukan, Kecamatan Panyileukan, Kabupaten Bandung, dilanda banjir sejak Kamis (4/12) dini hari.

Banjir dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 2 meter itu juga melanda enam kecamatan lain, yaitu Rancaekek, Majalaya, Kutawaringin, Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot—semuanya juga di Kabupaten Bandung—karena air Sungai Citarum meluap. Di delapan kecamatan ini setidaknya 14.000 rumah terendam.

Hingga Kamis siang, warga di wilayah selatan dan timur Kabupaten Bandung itu bergotong-royong memperbaiki tanggul dengan karung dan bambu, dibantu personel dari Komando Rayon Militer Cileunyi.

Koswara, warga RT 04 RW 08, mengatakan, mereka bekerja secara swadaya dengan tentara. ”Belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Yang memberikan bantuan justru orang Pemerintah Kota Bandung,” katanya.

Dinas kebakaran menurunkan tiga mesin pompa untuk menguras genangan air di perumahan. ”Tapi genangan sulit surut karena air yang datang dari sungai lebih besar daripada air yang kami sedot,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Bandung Prijo Soebandiono.

Diperoleh informasi, sebanyak 3.195 rumah di enam desa di Kecamatan Rancaekek tergenang air akibat luapan Sungai Citarum. ”Di sini airnya mencapai satu meter,” kata seorang warga Kecamatan Majalaya. Sementara itu, 300 rumah lainnya di tiga desa tergenang air setinggi 40 cm.

Sekretaris Kecamatan Majalaya Lili Sadeli menjelaskan, banjir yang terjadi di Majalaya relatif tidak terlalu parah. Ketinggian air mencapai 40 cm, yang naik sejak tengah malam, tetapi sudah surut sejak siang hari.

Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Kecamatan Rancaekek Dadang Hermawan menuturkan, wilayah rawan banjir di Kecamatan Rancaekek dilalui oleh tiga anak Sungai Citarum, yaitu Sungai Cikijing, Cikeruh, dan Cimande. Salah satu penyebab kian seringnya terjadi banjir adalah pendangkalan sungai. Ketika hujan turun, sungai tidak bisa menampung luapan air dari daerah yang lebih tinggi.

Pengerukan tiga anak sungai tersebut, ujar Dadang, sudah diusulkan kepada Pemprov Jawa Barat, tetapi hingga kini rencana itu belum dikerjakan.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Mudjiadi menjelaskan, instansinya tengah mengupayakan pendanaan untuk Proyek Normalisasi Sungai Citarum tahap III, yaitu pengerukan sembilan anak sungai, yakni Sungai Cibeusi, Citarik Hulu, Citarum Hulu, Cisangkuy Hulu, Citalutuk, dan Ciputat. Tiga anak sungai tersebut termasuk dalam target normalisasi tahap III.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com