Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Krayan Hibahkan Tanah untuk Pos Imigrasi, Ingin Lembudud Jadi Jalur Masuk Negara Resmi

Kompas.com - 05/07/2024, 18:18 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tim Pengawasan Orang Asing (Pora), Imigrasi Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan patroli dan kunjungan di dataran tinggi Krayan, yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia.

Dari 5 Kecamatan di Krayan, yakni Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Selatan, Krayan Barat, dan Krayan Timur, jalur perlintasan tradisional Lembudud, paling menjadi sorotan.

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Adrian Soetrisno mengatakan, Lembudud merupakan salah satu titik jalur masuk ilegal yang berada di Kecamatan Krayan Induk.

Baca juga: Berpotensi Kerawanan Pemilu, Bawaslu Warning Keberadaan 4.763 TKI Ber KTP Nunukan

‘’Dari koordinasi dengan Satgas Pamtas Pos Lembudud, jalur ini termasuk salah satu jalur yang digunakan oleh WNI keluar masuk wilayah Indonesia namun dengan intensitas rendah. Ini dikarenakan akses jalan yang rusak,’’ujarnya, Jumat (5/7/2024).

Kendati Lembudud bukan merupakan jalur masuk resmi, tetap saja jalur ini sering digunakan oleh masyarakat untuk melintas.

Masyarakat Krayan meminta pemerintah menambahkan Lembudud sebagai salah satu jalur masuk negqra resmi.

Permintaan ini diutarakan oleh sejumlah Camat di Krayan, antara lain Camat Krayan Barat, Dawat Udan, dan Camat Krayan Induk, Rony Firdaus.

Keduanya berharap adanya Pos Imigrasi dan Satgas Pamtas RI – Malaysia di Pos Lembudud untuk membantu melakukan pengawasan perlintasan WNI maupun WNA.

‘’Bahkan Pemerintah Kecamatan Krayan Barat akan memberikan hibah tanah kepada Pos Imigrasi Krayan, yang saat ini masih dalam proses penyelesaian administrasi. Harapan masyarakat Krayan, tanah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemeriksaan (check point) pelintas yang masuk atau keluar melalui wilayah Lembudud,’’imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Rony Firdaus juga menegaskan kepada Tim Pora, betapa pentingnya keberadaan entry point Lembudud bagi masyarakat Krayan, baik secara ekonomi, social dan budaya.

Rony meminta agar pihak Imigrasi bisa mengkomunikasikan masalah ini (entry point resmi), kepada Menteri Hukum dan Ham.

Kakanim Nunukan, Adrian Soetrisno menjelaskan, penambahan beberapa entry point di wilayah Krayan, memerlukan persetujuan dan Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

‘’Memerlukan proses yang panjang, serta alasan yang kuat dan tepat. Namun semua aspirasi akan kami laporkan berjenjang ke atasan,’’ kata dia.

Baca juga: Antisipasi TKI KTP Nunukan Menjadi Pemilih, KPU Lantik Pantarlih BP2MI

Sering terjadi pengusiran aparat Malaysia

Adrian melanjutkan, dari penuturan Danramil Krayan, Kapten Joan Agus, sempat beberapa kali, petugas Polisi ataupun Tentara Malaysia, ingin masuk melintas ke wilayah Krayan untuk jalan-jalan.

Namun mereka selalu dihalau oleh Satgas Pamtas RI - Malaysia, maupun petugas Koramil Krayan, dengan alasan keamanan negara dan antisipasi tindakan spionase.

Aksi pengusiran aparat Malaysia yang berniat masuk illegal mendapat apresiasi Adrian. Ia menyarakankan, agar prajurit Satgas Pamtas dan Koramil, tetap menghalau dan menolak mereka.

Karena dalam aturan, kata Adrian, sebelum masuk Indonesia, pihak Malaysia harus berkoordinasi maupun bersurat melalui Pos Pamtas Gabma (Gabungan Indonesia, Malaysia) Long Midang. Dimana terdapat Tentara Malaysia, di dalamnya,

‘’Setelah itu, baru dapat diarahkan menuju check point Imigrasi di Long Midang. Selanjutnya, akan dilakukan profiling oleh petugas Imigrasi mengenai maksud dan tujuannya datang,’’jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Retribusi Lelang Ikan, Eks Pejabat Dinas KP Lebak Divonis 1 Tahun Penjara

Korupsi Retribusi Lelang Ikan, Eks Pejabat Dinas KP Lebak Divonis 1 Tahun Penjara

Regional
Soal Pilkada Jateng, Gus Yusuf Sebut Satu Nama Lagi Akan Muncul Setelah Kaesang Pangarep

Soal Pilkada Jateng, Gus Yusuf Sebut Satu Nama Lagi Akan Muncul Setelah Kaesang Pangarep

Regional
Kasus Bocah SD di Pariaman Tewas Dibakar, 2 Guru Jadi Tersangka

Kasus Bocah SD di Pariaman Tewas Dibakar, 2 Guru Jadi Tersangka

Regional
Sekdes di Brebes yang Tepergok Berbuat Asusila dengan Ipar Mundur dari Jabatan

Sekdes di Brebes yang Tepergok Berbuat Asusila dengan Ipar Mundur dari Jabatan

Regional
Gibran Minta ASN Netral di Pilkada Solo 2024

Gibran Minta ASN Netral di Pilkada Solo 2024

Regional
Hamili Istri Orang, Polisi di Rote Ndao NTT Dipecat

Hamili Istri Orang, Polisi di Rote Ndao NTT Dipecat

Regional
Update Kerusakan Gempa M 4,4 di Batang: 12 Orang Terluka, Puluhan Bangunan hingga Kantor Bupati Rusak

Update Kerusakan Gempa M 4,4 di Batang: 12 Orang Terluka, Puluhan Bangunan hingga Kantor Bupati Rusak

Regional
2 Bocah Dibekuk Polisi, Terekam CCTV Kejar Orang Pakai Senjata Tajam

2 Bocah Dibekuk Polisi, Terekam CCTV Kejar Orang Pakai Senjata Tajam

Regional
BPN Segera Bayarkan Ganti Rugi Tiga Rumah Warga Dusun Pasekan Klaten yang Kena Proyek Tol Solo-Yogyakarta

BPN Segera Bayarkan Ganti Rugi Tiga Rumah Warga Dusun Pasekan Klaten yang Kena Proyek Tol Solo-Yogyakarta

Regional
Duka Jelang Wisuda, Ini Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswi Unnes

Duka Jelang Wisuda, Ini Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswi Unnes

Regional
Alasan Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Solo Paragon Mal

Alasan Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Solo Paragon Mal

Regional
KPU Temukan 7.108 Pemilih Tak Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Semarang 2024, Data Tidak Valid?

KPU Temukan 7.108 Pemilih Tak Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Semarang 2024, Data Tidak Valid?

Regional
Cari Perlindungan di Kantor Polisi Usai Cekcok dengan Istri, Pria Ini Malah Babak Belur Dianiaya Kanit Reskrim

Cari Perlindungan di Kantor Polisi Usai Cekcok dengan Istri, Pria Ini Malah Babak Belur Dianiaya Kanit Reskrim

Regional
Istri di Lampung Bantu Suami Perkosa Teman Kerjanya

Istri di Lampung Bantu Suami Perkosa Teman Kerjanya

Regional
Dukung Tumbuh Kembang Anak, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

Dukung Tumbuh Kembang Anak, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com