MAGELANG, KOMPAS.com - Reza Unggul (22) mengenang pertemuan pertama dengan istrinya di sebuah terminal circa 2022. Lia Priani (43) saat itu menaiki bus yang dikendarai Reza. Keduanya lalu berkenalan.
Reza dan Lia adalah satu dari 12 mempelai pengantin yang mengikuti acara Nikah Bareng Meriah di Universitas Muhammadiyah Magelang (Kampus 2), Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: 330 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Surabaya
Reza mengetahui program yang digagas Forum Taaruf Indonesia (Fortais) Yogyakarta itu melalui Facebook. Fortais, selain medium perjodohan, juga membiayai pernikahan, mahar, rias dan busana, serta tasyakurannya.
“Saya punya bayangan menikah mahal. Jadi, ikut program ini yang enggak (keluar biaya) sama sekali,” ucapnya.
Uniknya, prosesi pernikahan diawali dengan kirab penari dari kantor kecamatan setempat yang berjarak sekira 200 meter. Para pasangan pengantin lantas menunggu giliran untuk ijab kabul.
Mahar untuk mengikat janji suci pun tak lazim. Walaupun, ada pula sepasang cincin dan seperangkat alat ibadah tapi ada yang unik yakni mahar karya kaligrafi dan getuk gondok.
Para mempelai melakoni agenda terakhir dengan mengambil buku nikah dengan menaiki tangga lipat. Bersama penghulu, mereka bertengger untuk melakukan serah terima buku nikah.
Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto mengatakan, sebenarnya ada delapan pasangan lagi yang mendaftar Nikah Bareng kali ini.
Namun, mereka dieliminasi karena tidak memenuhi persyaratan, seperti tidak ada surat cerai, wali nikah tidak ada, serta ada wali yang urung di tengah jalan.
“Pasangan hari ini ada yang dari Wonosobo, Yogyakarta, sampai Cilacap. Hingga saat ini sudah 17 ribu pasangan yang berhasil dinikahkan di acara ini,” ujar Ryan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.