Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Kompas.com - 01/07/2024, 22:31 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Inspektorat Provinsi Jawa Tengah menyelidiki dugaan penggunaan piagam palsu di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jateng 2024.

Insiden itu bermula saat ada aduan masuk ke Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah.

Sebab, Disporapar tak sengaja meloloskan legalisir piagam palsu yang diajukan calon peserta didik (CPD).

Belakangan, menjelang pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jateng diketahui bila piagam tersebut dipakai untuk mendaftar PPDB jalur prestasi.

Baca juga: Pengakuan Pelatih Marching Band yang Terlibat Pemasluan Piagam di PPDB Jateng, Piagam Tak Sesuai Hasil Lomba

"Kita sedang melakukan klarifikasi terhadap yang terduga ya. Ini masih berproses. Tugas kami kan sebenernya mencari fakta ya, seperti apa kejadiannya, dan tentu sesuai dengan target ya. Kita upayakan bisa selesai sebelum daftar ulang selesai," ujar Inspektur Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, saat ditemui usai rapat di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Senin (1/7/2024) sore.

Menurut pemeriksaan Disporapar Jateng, piagam kejuaraan internasional marching band di Malaysia memang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Semarang sebagai juara 3.

Namun, dalam legalisir yang diajukan diubah menjadi juara 1. Lalu, pihak pelatih marching band membuat pernyataan bila legalisir piagam dari disporapar tidak sah.

Untuk itu, pelatih meminta agar piagam tidak digunakan mendaftar di PPDB.

"(Merespon surat pernyataan dari pelatih) Untuk itu, sedang kita dalami lagi, karena kita kan melalui proses klarifikasi ya, itu menjadi salah satu alat dukung kami aja. Klarifikasi ya jelas ke pihak terduga, tapi kami belum bisa menjawab karena ini masih berproses," lanjut Dhoni.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng, Siti Farida mengapresiasi upaya tim Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dari Inspektorat Jateng yang tengah menyelidiki dugaan pemalsuan piagam prestasi tersebut.

Baca juga: Piagam Palsu Berhasil Lolos di PPDB Jateng, Disporapar Jateng Akui Kecolongan

 

Kendati demikian, pihaknya tetap mendukung agar tahapan PPDB berjalan lancar sesuai jadwal yng ditetapkan di petunjuk teknis (Juknis) PPDB Jateng 2024.

Dia juga memastikan semua CPD termasuk yang terduga terlibat menggunakan piagam palsu agar tetap mendapat hak pendidikan yang layak sebagai anak.

"Kita akan menyiapkan semacam clearance, ya metode penyelesaian yang paling mendekati objektif untuk semua pihak. Kita juga mengedepankan perlindungan kepada anak siapapun, anak itu harus dilindungi secara hukum dan punya hak juga untuk bersekolah," tegas Farida. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Tak Sanggup 4 Hari Makan Buah Sawit, Kurir Sabu Ditangkap Saat Keluar dari Persembunyian

Regional
Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan

Regional
5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

5 Desa dari Jateng dan Jatim Gelar Festival Candra Benawa Getas, Bupati Blora: Kenang Kejayaan Bengawan Solo

Regional
Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Jawa Tengah Alami Anomali Cuaca, Masyarakat Diminta Manfaatkan Hujan untuk Cadangan Air

Regional
Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Diberi Obat Tidur, Balita di Banyumas Ditelantarkan Sang Ibu di Depan Toko, Sempat Dikira Meninggal

Regional
Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Pria di NTT Temukan Adiknya Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Kolong Tempat Tidur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Tersangka Korupsi Dana Hibah PBVSI Papua Barat Dilimpahkan ke Jaksa

Regional
Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Pemkab Bandung Gandeng Telkom University Atasi Persoalan Sampah

Regional
MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

MPU Keluarkan Imbauan Jelang PON 2024, Minta Peserta Hormati Kearifan Lokal Aceh

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Regional
Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Kapal Angkut Bahan Bangunan Tenggelam di Perbatasan RI-Timor Leste, 1 ABK Meninggal

Regional
Flores Timur Kekurangan 15.000 Ton Beras Setiap Tahun, Ketergantungan Tinggi pada Daerah Lain

Flores Timur Kekurangan 15.000 Ton Beras Setiap Tahun, Ketergantungan Tinggi pada Daerah Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com