Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mogok Usai Isi Pertamax 92 di Batam, Ditemukan Kandungan Air

Kompas.com - 13/06/2024, 16:12 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau, menemukan kandungan air pada BBM jenis Pertamax 92 yang dijual oleh SPBU KDA Batam Center.

Temuan ini berawal dari laporan dua pemilik mobil, yang baru saja melakukan pengisian BBM di SPBU tersebut, Kamis (13/6/2024) pagi

Dewi salah satu korban mengaku saat ini mobilnya sudah ditangani oleh petugas bengkel kenalan suaminya. Setelah mengisi BBM Pertamax 92, Dewi mengaku sempat singgah di minimarket SPBU.

Baca juga: Kronologi Kebakaran SPBU di Cilegon, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas bengkel menemukan kandungan air dalam tangki bahan bakar mobil milik Dewi.

"Baru pulang antar anak sekolah tadi, isi BBM karena tinggal satu garis. Kemudian mati saat saya selesai belanja di minimarket SPBU," jelas Dewi saat ditemui di kawasan SPBU.

Keberadaan Dewi selaku salah satu korban di SPBU ini, merupakan tindak lanjut dari laporan yang dilakukannya ke pihak Disperindag Batam.

Laporan serupa juga diakui telah diterima, dari salah satu korban yang saat ini mobilnya telah dibawa menuju bengkel langganannya.

Tiba di lokasi, Disperindag Batam melakukan dua jenis pengujian diantaranya pengujian batas kewajaran, dan pengujian kadar air dalam BBM.

"Pagi ini kami mendapat laporan, tim dan saya sendiri langsung turun ke lokasi. Kami lakukan dua jenis pengujian pada setiap dispenser pengisian BBM," tegas Kadisperindag Batam, Gustian Riau.

Baca juga: Warga Terdampak Tangki Luber di Terminal BBM Tuban Masih Trauma

Dari pengujian yang dilakukan, Disperindag menemukan kandungan air yang tinggi pada dispenser pengisian BBM Pertamax 92. Dugaan sementara, diduga air berasal dari tangki penyimpanan BBM.

"Memang belum disimpulkan, namun air pada nozel dispenser itu kita duga dari rembesan air yang masuk ke tangki. Sementara di dispenser lain normal. Hanya Pertamax 92 ini saja yang ditemukan air," sebutnya.

 

SPBU akui lalai, Pertamina tanggung kerugian pemilik kendaraan

General Manager SPBU KDA Batam Center, Gabriel mengakui kurangnya pengawasan pada tangki penyimpanan BBM. Terlebih cuaca Batam yang kerap dilanda hujan dengan intensitas deras setiap harinya.

Gabriel menyebut adanya kebocoran, yang mengakibatkan rembesan air masuk ke dalam tangki. Pihaknya saat ini mengaku akan melakukan perbaikan.

"Kami juga meminta maaf pada konsumen yang dirugikan. Saat ini apabila disegel untuk kebaikan, kami akan ikuti aturan yang berlaku," sebutnya.

Baca juga: Suku Cadang Harley Davidson Bekas dari Singapura Diselundupkan ke Batam

Terkait perbaikan, pihaknya menyebut biasanya hanya memakan waktu selama satu hari. Namun hal ini akan dibarengi dengan pemeriksaan mendetail, yang akan dilakukan Pertamina Patra Niaga Kepri.

"Penjualan saat ini kita stop untuk Pertamax 92, hingga perbaikan selesai dan pemeriksaan sudah dilakukan oleh Pertamina," ujarnya.

Terpisah Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan bahwa saat ini operasional SPBU KDA akan dihentikan untuk sementara waktu.

 

Tidak hanya itu, Satria menyebut bahwa Pertamina juga berupaya mengambil langkah terbaik dan memberikan kompensasi kepada konsumen yang mengalami kerugian atas insiden tersebut.

“Seluruh biaya kerusakan kendaraan yang timbul atas kejadian ini akan ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina,” jelas Satria saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com