BATAM, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau, menemukan kandungan air pada BBM jenis Pertamax 92 yang dijual oleh SPBU KDA Batam Center.
Temuan ini berawal dari laporan dua pemilik mobil, yang baru saja melakukan pengisian BBM di SPBU tersebut, Kamis (13/6/2024) pagi
Dewi salah satu korban mengaku saat ini mobilnya sudah ditangani oleh petugas bengkel kenalan suaminya. Setelah mengisi BBM Pertamax 92, Dewi mengaku sempat singgah di minimarket SPBU.
Baca juga: Kronologi Kebakaran SPBU di Cilegon, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas bengkel menemukan kandungan air dalam tangki bahan bakar mobil milik Dewi.
"Baru pulang antar anak sekolah tadi, isi BBM karena tinggal satu garis. Kemudian mati saat saya selesai belanja di minimarket SPBU," jelas Dewi saat ditemui di kawasan SPBU.
Keberadaan Dewi selaku salah satu korban di SPBU ini, merupakan tindak lanjut dari laporan yang dilakukannya ke pihak Disperindag Batam.
Laporan serupa juga diakui telah diterima, dari salah satu korban yang saat ini mobilnya telah dibawa menuju bengkel langganannya.
Tiba di lokasi, Disperindag Batam melakukan dua jenis pengujian diantaranya pengujian batas kewajaran, dan pengujian kadar air dalam BBM.
"Pagi ini kami mendapat laporan, tim dan saya sendiri langsung turun ke lokasi. Kami lakukan dua jenis pengujian pada setiap dispenser pengisian BBM," tegas Kadisperindag Batam, Gustian Riau.
Baca juga: Warga Terdampak Tangki Luber di Terminal BBM Tuban Masih Trauma
Dari pengujian yang dilakukan, Disperindag menemukan kandungan air yang tinggi pada dispenser pengisian BBM Pertamax 92. Dugaan sementara, diduga air berasal dari tangki penyimpanan BBM.
"Memang belum disimpulkan, namun air pada nozel dispenser itu kita duga dari rembesan air yang masuk ke tangki. Sementara di dispenser lain normal. Hanya Pertamax 92 ini saja yang ditemukan air," sebutnya.
General Manager SPBU KDA Batam Center, Gabriel mengakui kurangnya pengawasan pada tangki penyimpanan BBM. Terlebih cuaca Batam yang kerap dilanda hujan dengan intensitas deras setiap harinya.
Gabriel menyebut adanya kebocoran, yang mengakibatkan rembesan air masuk ke dalam tangki. Pihaknya saat ini mengaku akan melakukan perbaikan.
"Kami juga meminta maaf pada konsumen yang dirugikan. Saat ini apabila disegel untuk kebaikan, kami akan ikuti aturan yang berlaku," sebutnya.
Baca juga: Suku Cadang Harley Davidson Bekas dari Singapura Diselundupkan ke Batam
Terkait perbaikan, pihaknya menyebut biasanya hanya memakan waktu selama satu hari. Namun hal ini akan dibarengi dengan pemeriksaan mendetail, yang akan dilakukan Pertamina Patra Niaga Kepri.
"Penjualan saat ini kita stop untuk Pertamax 92, hingga perbaikan selesai dan pemeriksaan sudah dilakukan oleh Pertamina," ujarnya.
Terpisah Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan bahwa saat ini operasional SPBU KDA akan dihentikan untuk sementara waktu.
Tidak hanya itu, Satria menyebut bahwa Pertamina juga berupaya mengambil langkah terbaik dan memberikan kompensasi kepada konsumen yang mengalami kerugian atas insiden tersebut.
“Seluruh biaya kerusakan kendaraan yang timbul atas kejadian ini akan ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina,” jelas Satria saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.