Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melaut Saat Cuaca Buruk, 3 Nelayan di Banda Maluku Tengah Hilang

Kompas.com - 11/06/2024, 20:04 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Tiga nelayan asal Desa Lautang, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dilaporkan hilang saat sedang melaut.

Ketiga nelayan bernama Rusdi La Ucen (34), La Bambang (29) dan Rudi Ahmad (43) sebelumnya pergi melaut dengan sebuah longboat sejak Minggu (9/6/2024).

Baca juga: Perahunya Tabrak Pohon, Nelayan di Bone Ditemukan Tewas

Namun hingga Selasa (11/6/2024), ketiga nelayan tersebut belum juga kembali.

"Sampai malam ini ketiga nelayan masih hilang dan belum ditemukan," kata Kepala Desa Lautang, Ramli Astar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Ramli mengakui ketiga warganya itu pergi melaut dengan menggunakan longboat di sekitar perairan Pulau Rum saat kondisi cuaca laut sedang memburuk. 

Baca juga: Pasang Jaring Ikan, Nelayan di Buton Ditemukan Tewas Tenggelam

Sejak saat itulah ketiga nelayan tersebut belum juga kembali ke kampung.

"Memang cuaca laut sangat buruk dalam beberapa waktu terakhir ini," ujarnya.

Warga desa setempat sempat mencari ketiga nelayan tersebut, sayangnya upaya pencarian tidak membuahkan hasil.

"Masyarakat bersama anggota Babinkantibmas juga sudah cari sejak kemarin tapi belum ketemu," uarnya.

Baca juga: Dua Nelayan Hilang di Gunungkidul, Petugas Temukan Serpihan Perahu

Camat Banda Abdul Kadir Selian mengaku kejadian itu telah dilaporkan ke Pos SAR Banda. Tim SAR bersama warga juga telah mencari ketiga nelayan namun hasilnya masih nihil.

"Sudah dilaporkan ke tim SAR dan sudah dicari tapi belum ketemu," katanya saat dihubungi terpisah.

Tim SAR san warga sendiri berencana akan melanjutkan pencarian ketiga nelayan pada Rabu (12/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com