Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Kayu di Lumajang Terbakar, Karyawan Berhamburan

Kompas.com - 09/06/2024, 16:48 WIB
Miftahul Huda,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah pabrik olahan kayu milik CV Grati Wood Industri di Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba terbakar, Minggu (9/6/2024) pukul 11.00 WIB.

Ratusan karyawan pabrik yang saat itu tengah bekerja langsung berhamburan keluar karena api dengan cepat membakar limbah kayu.

Baca juga: Pencarian Korban Longsor Hari Kelima di Lumajang Nihil

Beberapa karyawan sempat mencoba memadamkan saat api baru saja muncul. Namun, usahanya sia-sia karena api semakin membesar.

Petugas Pemadam Kebakaran Muhammad Zainuri mengatakan, diduga api berasal dari tabung oli dari mesin boiler yang bocor.

Oli yang panas itu kemudian memunculkan api dan membakar limbah kayu yang berserakan di sekitar mesin boiler.

Api dengan cepat merambat ke bagian pabrik yang lain lantaran di sana terdapat banyak bahan yang mudah terbakar.

"Menurut keterangan karyawan ada tabung oli yang bocor, oli yang panas itu kemudian mengeluarkan api dan membakar limbah kayu," kata Zaenuri, di Lumajang, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: 1 Korban Longsor di Lumajang Belum Ditemukan, Pj Gubernur Jatim: Tetap Dapat Santunan

Api baru bisa dipadamkan setelah 2 mobil pemadam kebakaran berjibaku menjinakkan si jago merah selama 5 jam.

"Karena yang terbakar ini sampah dari limbah kayu jadi proses pemadaman harus melalui beberapa tahapan," tambah dia.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pihak pabrik diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com