Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Jadi Korban Longsor Pronojiwo, Suprapti: Kondisi Apapun Saya Ikhlas, Semoga Segera Ketemu

Kompas.com - 09/06/2024, 11:52 WIB
Miftahul Huda,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Tetesan air mata tidak henti-hentinya membasahi pipi Suprapti, ibu Junaidi, korban longsor di area pertambangan Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sudah lima hari, Suprapti menunggu di pinggir lokasi tambang menyaksikan proses evakuasi sambil berharap anaknya ditemukan.

Tidak jarang, ia memanggil petugas berbaju oranye menanyakan apakah sang buah hati sudah ketemu.

Namun, jawabannya masih sama yakni belum ketemu dan diminta bersabar sambil berdoa.

Baca juga: 1 Korban Longsor di Lumajang Belum Ditemukan, Pj Gubernur Jatim: Tetap Dapat Santunan

Satu per satu 3 dari 4 korban longsor mulai ditemukan. Dimulai dengan jenazah Kusnadi 4 jam setelah longsor terjadi.

Diikuti Dwi Suprapto di hari kedua dan Abdul Rochim pada hari berikutnya.

Berbagai macam doa telah dilantunkan Suprapti berharap Junaidi juga segera ditemukan.

Namun, hingga hari ke lima pencarian, tubuh dari Junaidi belum ditemukan petugas.

Padahal, puluhan petugas gabungan dan relawan telah menyisir dan membuka setiap tumpukan material longsor.

Berbagai metode pencarian mulai dengan cara manual, penerjunan alat berat, anjing pelacak, hingga drone sudah dilakukan.

Kini, Suprapti sudah pasrah dan ikhlas. Harapannya hanya satu, bagaimanapun kondisi Junaidi nanti, ia hanya ingin tubuh anaknya ditemukan dan bisa dibawa pulang ke kampung halaman di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

"Kondisi apapun saya terima saya ikhlas, semoga segera ketemu anak saya," ucap Suprapti, sambil mengusap air mata, di lokasi longsor Pronojiwo, Sabtu (8/6/2024).

Baca juga: BPBD Ungkap Dugaan Pemicu Tanah Longsor di Area Tambang Pasir Lumajang

Sebelumnya diberitakan, tanah longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Lokasinya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan perhutani petak 4.

Longsor terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Kawasan hutan produksi milik perhutani ini mengalami longsor yang mengakibatkan empat orang tertimbun material tanah.

Dari keempat korban, tiga orang yang berhasil ditemukan atas nama Kusnadi, Dwi Suprapto, dan Abdul Rochim, warga setempat. Sedangkan, 1 korban lagi masih dalam proses pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com