Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Perajin Briket Arang di Temanggung Banjir Pesanan

Kompas.com - 03/06/2024, 17:20 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Jelang hari raya Idul Adha 1445 H/2024, perajin briket arang di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan. Permintaan bahan bakar padat ini melonjak lima kali lipat.

Perajin briket arang di Dusun Beji Kidul, Kelurahan Walitelon Utara, Temanggung, Ahmad Nabil Adli mengaku, sudah dua minggu terakhir permintaan meningkat. Padahal, usaha ini baru ia jalankan satu bulan.

Baca juga: Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

“Jelang Idul Adha permintaan naik drastis lima kali lipat daripada hari biasa,” ujar laki-laki berusia 30 tahun tersebut, Senin (3/6/2024).

Sebelumnya dibantu dengan lima buruh, Nabil mampu memproduksi 3 kuintal adonan briket arang. Bahan-bahannya terdiri atas residu tempurung kelapa dan tepung kanji.

Selama dua pekan belakangan, mereka mampu memproduksi 1 ton adonan briket arang.

“Saya membatasi 1 ton saja karena alat dan tenaga juga terbatas,” ucap dia.

Satu bungkus briket arang berisi 11-12 buah dengan berat 1 kilogram. Harga bahan bakar ini dipatok Rp 5.000 per bungkus.

Nabil menyebut, briket arang dipasarkan di Temanggung, Magelang, Kendal, sampai Semarang. Pembeli juga dapat membeli langsung ke tempat produksinya.

Nabil menyatakan, produknya memiliki keunggulan dibandingkan briket arang lain, seperti api yang bertahan lama hingga 4 jam. Sehingga, ketika digunakan untuk membakar daging kambing atau sapi, misalnya, matangnya bisa tepat sesuai keinginan.

“Keunggulan lain tanpa asap, tidak berbau, dan tanpa percikan bunga api,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com