Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Kompas.com - 21/05/2024, 21:37 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Peringatan Waisak 2568 BE/2024 di seputaran Candi Borobudur  dimeriahkan dengan kegiatan pelarungan pelita di Sungai Progo, Selasa (21/5/2024) malam.

Hal tersebut mewarnai kegiatan perayaan Waisak selain penerbangan lampion.

Kegiatan pelarungan pelita digelar Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI), umat Buddha dengan aliran Tantrayana. Lokasi acara di bantaran Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Wihara di Buleleng Bersolek Sambut Hari Raya Waisak

Pelita yang digunakan dari batok kelapa dan ada lilin di tengahnya. Sebelum para peserta melepas pelita ke air, rombongan biksu melantunkan doa-doa.

Ketua panitia Lama Rama Santoso Liem mengatakan, ada sekitar 1.000 pelita yang tersedia. Tak cuma melepas pelita, peserta bisa menuliskan harapan di secarik kertas, lalu ditempel di bagian dalam pelita.

"Ini simbol agar doa-doa dan harapan-harapan akan berjalan terus seperti aliran sungai," jelasnya.

Rama Santoso menambahkan, api yang menyala di pelita diambil dari api suci yang diambil dari Mrappen, Grobogan, Jateng.

Peserta asal Jakarta, Ravindra mengaku, baru mengetahui ada pelarungan pelita dalam rangkaian Waisak. Selama ini dia hanya mengetahui penerbangan lampion dalam hari besar umat Buddha tersebut.

"Bagi saya pengalaman baru. Ini sangat mewarnai Waisak," ujarnya.

Tak lupa Ravindra menuliskan keinginan personal dan bangsa Indonesia. "Semoga bangsa ini damai, rukun, dan menjunjung nilai Pancasila," tuturnya.

Senada dengan Ravindra, peserta lain asal Jakarta, Eric Fernando menuliskan terjemahan kalimat dalam ajaran Buddha, "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta"

"Saya berharap semoga semua makhluk hidup berbahagia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com