Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Kompas.com - 20/05/2024, 16:18 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandar Lampung mulai melakukan pembangunan Chinatown yang ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama d Jalan ikan Hiu, Kecamatan Teluk Betung Selatan.

"Hari ini kami melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Tugu Pagoda dan Gapura sebagai pintu masuk ke Chinatown," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Bandar Lampung, Senin (20/5/2024).

Dia pun mengungkapkan, pada pembangunan Chinatown ini, Pemkot Bandar Lampung akan membangun empat pintu masuk dan dua pintu keluar.

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Chinatown Singapura, Ada Kuil Relik Gigi Buddha

"Kami juga akan memperbaiki trotoar, jalan, dan lampu khas dengan ornamen Tionghoa agar serupa dengan Chinatown. Tetapi, tetap tidak meninggalkan ciri khas lamanya," kata dia.

Eva mengatakan, tujuan dibangunnya Chinatown untuk dijadikan sebagai destinasi kuliner di wilayah Teluk Betung Selatan.

"Pembangunan Chinatown Bandar Lampung ditargetkan rampung secara keseluruhan pada akhir 2026. Kemudian untuk anggarannya secara keseluruhan sebesar Rp 25 miliar," kata dia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandar Lampung Muaimin mengatakan, pembangunan pagoda pada proyek Chinatown memakan biaya Rp 1 miliar dan gapuranya sebesar Rp 2 miliar.

"Pagoda yang akan dibangun ini memiliki tinggi sembilan meter, diameter enam meter dengan sembilan tingkat. Untuk gapuranya memiliki tinggi 18 meter," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com