Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Kompas.com - 18/05/2024, 05:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon, Jawa Barat, masih jadi sorotan. Pengacara terkenal Hotman Paris Hutapea bahkan angkat bicara soal dugaan bahwa berita acara pemeriksaan (BAP) delapan pembunuh Vina telah diubah.

Sementara Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat bantah hal tersebut. Polda Jabar sebut 8 pembunuh Vina itu mencabut keterangan saat pemeriksaan.       

Sementara itu, berita soal Wali Kota Medan Bobby Nasution tanggapi soal kasus dugaan pemalakan yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, juga menarik perhatian pembaca. 

Anggota Dishub yang sempat melaporkan pedagang martabak pun akhirnya mencabut laporan polisi. 

Berikut ini berita populer regional selengkapnya: 

1. Bobby sentil anggota Dishub laporkan pedagang

Anggota Dishub Kota Medan, Julianto Chandra saat menyampaikan klarifikasi soal video viral dirinya diduga memalak pedagang martabak, Rabu (15/5/2024)Dok Instagram Dishub Medan Anggota Dishub Kota Medan, Julianto Chandra saat menyampaikan klarifikasi soal video viral dirinya diduga memalak pedagang martabak, Rabu (15/5/2024)

Anggota Dinas Perhubungan Kota Medan, Julianto Chandra, akhirnya mencabut laporan polisi terhadap Ponimin alias Amin (46), pedagang martabak di Jalan Gajah Mada Medan. 

Sebelumnya, Julianto melaporkan Amin ke Polrestabes Medan atas tuduhan UU ITE. Julianto merasa difitnah atas video dugaan pemalakan yang dibuat oleh Amin.  

Kasus itu ternyata mendapat perhatian Wali Kota Bobby. Dirinya menyebut keputusan Julianto tidak elok. 

"Haruslah (laporan dicabut). Masa kita yang melaporkan. Kita ini dibayar sama masyarakat," ujar Bobby saat ditemui di Asrama Haji Medan, Kamis (16/5/2024).

Baca berita selengkapnya: Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

2. Soal dugaan BAP pembunuh Vina dirubah

Hotman Paris bersama keluarga Vina Cirebon KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL Hotman Paris bersama keluarga Vina Cirebon

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Surawan, saat berkas pelimpahan dan pemeriksaan di Polda Jabar, ke-8 pelaku ini mencabut sendiri keterangannya. 

"Mereka mencabut sendiri (keterangannya), jadi pada saat berkas pelimpahan ke Polda, saat pemeriksaan di Polda mereka mencabut," kata Surawan yang dihubungi, Jumat (17/10/2024). 

Pihaknya sampai saat ini tidak mengetahui alasan ke-8 orang pelaku ini mencabut keteranganya. Hal ini masih didalami. 

"Alasannya belum, masih kita dalami," ucapnya.

Baca berita selengkapnya: 8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

3. Aktvitas Gunung Slamet di Banyumas

Kondisi kawah Gunung Slamet pada tahun 2015.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kondisi kawah Gunung Slamet pada tahun 2015.

Berdasar hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) jarak radius aman dari kawah Gunung Slamet yang semula 2 kilometer menjadi 3 kilometer.

Hal itu terkait adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung terbesar di Pulau Jawa ini, dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho mengatakan, status Gunung Slamet masih pada level II atau waspada.

"Informasi yang kami terima dari PVMBG, dalam beberapa hari terakhir Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, namun statusnya masih waspada," kata Budi kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).

Baca berita selengkapnya: Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

4. Kasus balon udara meledak di Ponorogo 

Sejumlah remaja di Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur nampak menyalakan petasan agar balon udara dapat terbang. Kejadian pada Senin (13/5/2024) ini menyebabkan empat orang terluka.KOMPAS.com/Tangkapan Layar Sejumlah remaja di Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur nampak menyalakan petasan agar balon udara dapat terbang. Kejadian pada Senin (13/5/2024) ini menyebabkan empat orang terluka.

Aparat kepolisian Polres Ponorogo menetapkan 14 orang sebagai tersangka kasus balon udara meledak di area persawahan Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo yang menelan satu korban jiwa.

Penetapan tersangka itu setelah polisi menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan.

“Jadi penyidik sudah menetapkan 14 orang tersangka kasus ini (balon udara meledak di Desa Muneng),” kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Ponorogo, Iptu Guling Sunaka, Jumat (17/5/2024).

Baca berita selengkapnya: 14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

(Penulis: Rahmat Utomo, Muhlis Al Alawi | Editor: Phytag Kurniati, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com