Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Kompas.com - 08/05/2024, 17:26 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Puluhan tenaga honorer yang tergabung dalam Ikatan Pegawai Non-ASN Kabupaten Banyumas (Iwanamas) mendatangi gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2024).

Mereka menuntut agar 4.222 tenaga honorer yang bekerja di berbagai instansi lingkungan Pemkab Banyumas, tahun ini diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

"Kami menuntut terkait penyelesaian pengangkatan honorer 2024," kata Ketua Iwanamas, Agil Prasetyo, usai audiensi dengan Ketua Komisi 1 DPRD Banyumas, Sardi Susanto, Rabu.

Agil berharap, para tenaga honorer ini dapat diangkat tanpa mengikuti tes.

"Tapi kalau undang-undang atau regulasi mengatur harus melalui tes, kami akan melaksanakam itu," ujar Agil.

Agil mengungkapkan, di Banyumas masih ada sebanyak 4.222 tenaga honorer yang belum diangkat menjadi ASN. Masa kerja mereka ada yang hampir 19 tahun.

"4.222 tenaga honorer itu sudah terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Tapi masih ada teman-teman yang belum terdata di BKN, kami juga memperjuangkan itu," kata Agil.

Sementara itu, Sardi Susanto mengatakan, akan memperjuangkan nasib para tenaga honorer tersebut.

"Terkait tuntutan teman-teman, saya dari dulu sudah berkomitmen teman-teman honorer ini harus dimanusiakan," kata Sardi.

Sardi mengatakan, tenaga honorer di Banyumas telah diangkat secara bertahap. Dari total 5.848 honorer, sekitar 1.600 telah diangkat menjadi ASN sejak 2021 sampai 2023.

Baca juga: Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

"Sekarang tinggal 4.222, tapi pemkab tahun ini hanya mengajukan 1.366, sisanya gimana? Padahal amanat UU seluruh tenaga honorer yang telah terdata di BKN harus diangkat pada Desember 2024," kata Sardi.

Menurut Sardi, dari sisi anggaran sebenarnya pemkab mampu untuk mengangkat seluruh tenaga honorer tersebut. Dia menyebut pemkab memerlukan anggaran sekitar Rp 43 miliar.

"UU sudah memberikan keluwesan yaitu dengan skema paruh bayar atau paruh waktu. Paruh bayar ini memberikan gaji seperti yang mereka terima sekarang kurang lebih Rp 2,2 juta. Yang penting dapat NIP dulu, diorangkan dulu, hak-hak lainnya diberikan kemudian hari," jelas Sardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com