Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Kompas.com - 03/05/2024, 12:16 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maskapai Citilink mengawali pelayanan penerbangan di Bandara Rendani Manokwari Papua Barat.

Proses ini ditandai dengan tradisi penyiraman air (Water Salute) saat pesawat cargo jenis Boeing 737 melakukan first landing di Bandara Udara Rendani, Jumat (3/5/2024) pagi.

Water salute disaksikan Pemerintah Papua Barat dan Kabupaten Manokwari serta manajemen Bandara Rendani dan manajemen Citilink di depan kawasan cargo.

Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan bahwa sebelum pandemi Covid-19 dan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya, aktivitas penerbangan dari dan ke Manokwari cukup ramai.

Baca juga: Citilink Terbang dari Jakarta ke Kediri PP, Tarif mulai Rp 1 Juta

Kondisi tersebut tak bisa bertahan. Aktivitas mengalami penurunan setelah pemekaran.

"Hari ini merupakan awal yang baik bagi rakyat Manokwari, kalau beberapa waktu sebelumnya saya jujur akui bahwa kita kurang kompetitif dengan daerah lain, hanya Batik Air dan Lion Air yang melayani masyarakat di Manokwari," kata Hermus Indou.

"Hari ini kami merasa bangga karena PT Citilink Indonesia berkomitmen membangun Indonesia, kami Manokwari yang tak terpisahkan dari negara ini," katanya lagi.

Bupati mengungkap Kabupaten Manokwari dan daerah penyangga lainya memiliki potensi perikanan dan pertanian.

"Kami berharap tidak hanya cargo tetapi juga penerbangan reguler dari dan ke Manokwari. Memang untuk hanya satu dua pesawat jujur pak untuk mendapatkan tiket juga susah pak," keluhnya.

Dia menyebut komitmen membangun daerah ini tidak hanya pada pemerintah namun memerlukan kebersamaan semua pihak.

Baca juga: Citilink Jadi Pesawat Pertama yang Terbang ke Bandara Dhoho di Kediri

Plh Kepala Bandara Udara Manokwari Herman Handoyo mengaku kehadiran Citilink sangat membantu masyarakat Manokwari.

"Dari pemberdayaan prodak marin yaitu kepiting, udang lobster dan ikan begitu juga tidak menutup kemungkinan produk lain seperti pertanian," katanya.

Herman menyebut dengan penambahan pesawat cargo secara khusus lebih memberi kepastian bagi pengusaha lokal di Manokwari dan sekitarnya terutama pengusaha perikanan dan pertanian.

"Mereka dapat mengirim produk mereka secara langsung, apalagi ini penerbangan paling akhir dari Manokwari ke Jakarta, kuotanya sagat besar dan kemungkinan sampai lebih cepat, serta kemungkinan membuka peluang ekspor lebih luas dengan adanya connecting dengan Garuda dari Manokwari ke Jakarta," ujarnya.

Vice President Cargo Citilink Indonesia Fajar Adhitia Octoriviano mengatakan, pihaknya melihat ada potensi khusus di Manokwari yang dapat diangkut dalam hal pengembangan logistik dalam hal transportasi udara.

Baca juga: Citilink Terbang Lagi dari Jakarta ke Lampung PP, Cek Jadwalnya

"Di Manokwari banyak potensi alam dari kelautan seperti kepiting, lobster dan benur inilah potensi yang kami lihat, kami berharap potensi ini dapat meningkatkan ekspor," kata Fajar Adhitia.

Dengan demikian, pelayanan di Bandara Rendani Manokwari terdapat dua perusahan penerbangan yakni Citilink Indonesia dan Lion Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com