Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Elpiji 3 Kg di Gorontalo Naik Beragam hingga Rp 45.000

Kompas.com - 10/03/2024, 10:16 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Menjelang Ramadhan 2024, harga gas elpiji 3 kg di kios pengecer di Kota Gorontalo melonjak hingga Rp 35.000-45.000 per tabung dari biasanya Rp 20.000-23.000.

“Kios penjual gas elpiji sudah tidak lagi memajang harga, saat akan membeli penjualnya akan memberi tahu jika harga sudah naik menjadi Rp 35.000 per tabung,” ujar Mahmud Karim, salah seorang warga di Kota Gorontalo, Minggu (10/3/2024).

Mahmud menceritakan ia sudah mengecek harga gas elpiji ini di kios sekitar Pasar Jodoh Kecamatan Dungingi hingga di Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, harganya sama semuanya.

Baca juga: Ledakan di Kapal Pengangkut Ratusan Tabung Elpiji di Berau, Warga Rasakan Getaran

Ia mengeluhkan lonjakan harga has elpiji 3 kg ini, sebagai warga yang berpenghasilan rendah ia mengaku kesulitan untuk membeli bahan bakar ini. ia meminta pemerintah mengawasi peredaran gas elpiji di tingkat agen. Ia menduga naiknya harga elpiji 3 kg ini dipicu oleh para pedagang yang memborong elpiji di agen.

“Di agen resmi tempat kami biasa membeli harganya mencapai Rp20 ribu, selain warga sekitar, setiap kedatangan mobil gas elpiji sejumlah orang juga memborong hingga puluhan tabung, mereka mengangkut dengan kendaraan bentor,” ungkap Mahmud.

Baca juga: Truk Tangki Elpiji Terguling di Sidoarjo, Pertamina: Hindari Motor Balap Liar

Ia juga mengeluhkan masih tingginya sejumlah harga pangan, bahkan harga beras sudah mencapai Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per kg, demikian juga dengan gula Rp20 ribu per kg.

Sementara itu di Desa Bongo, Kabupaten Boalmeo, harga elpiji berkisar antara Rp 20.000-22.000.

Salah seorang warga Bongo, Eva Indriani mengatakan, harga tersebut tidak berubah meskipun menjelang Ramadhan.

Daerah lebih terpencil di Boalemo seperti di Satuan Permukiman (SP) 3 Saritani Kecamatan Wonosari harga elpiji dibanderol dengan harga Rp 45.000 per tabung.

“Pekan kemarin harganya Rp 45.000 per tabung,” ujar Indah salah seorang warga transmigran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com