KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Mbak Ita Sebut Banjir di Kota Semarang Sudah Mulai Berkurang, Hasil Upaya Pemerintah dengan Stakeholder

Kompas.com - 25/01/2024, 19:03 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan bahwa pada 2024, banjir di wilayahnya sudah mulai menurun. 

Penurunan tersebut terjadi dari hasil berbagai upaya penanganan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama stakeholder terkait.

Pernyataan itu disampaikan oleh Mbak Ita, panggilan akrabnya, dalam paparannya pada Rapat Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang 2025 - 2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPJMD) 2025, di Balai Kota Semarang, Rabu (25/1/2024).

Mbak Ita mengaku optimistis bahwa genangan air akan terus berkurang dengan adanya beberapa proyek penanganan banjir yang sedang berlangsung.

Baca juga: Bulan Purnama, Waspada Banjir Rob di Pesisir Semarang dan Demak

Salah satu proyek tersebut adalah pembangunan sheet pile penahan rob di Semarang Utara, yang diharapkan dapat mengurangi risiko rob.

"Pada Mei, pembangunan sheet pile (di Semarang Utara) selesai. Saat ini, teman-teman (pihak terkait) tidak mendengar (laporan mengenai) rob. Kalau ada rob, saya pasti (mendapat) WhatsApp dari masyarakat. Sekarang, tidak ada (laporan)," ungkapnya.

Selain itu, Mbak Ita menyampaikan bahwa Pemkot Semarang juga sedang melakukan penanganan di wilayah Pedurungan dengan meninggikan Jembatan Nogososro. Peninggian jembatan ini bertujuan untuk mengendalikan banjir di Tlogosari dan Muktiharjo.

Baca juga: Bawaslu Kota Bogor Tertibkan APK Semrawut di Flyover dan Jembatan

Proyek pengendalian banjir di wilayah Muktiharjo

Tak hanya itu, Mbak Ita menjelaskan bahwa Pemkot Semarang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga akan melaksanakan proyek pengendalian banjir di Muktiharjo.

"(Proyek tersebut) akan dilelang. Itu adalah proyek bantuan dari Bank Dunia kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penanganan banjir di wilayah Muktiharjo," ujarnya.

Mbak Ita mengungkapkan bahwa proyek tersebut sudah dalam tahap penanganan dampak sosial.

Terdapat delapan keluarga yang perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai bagian dari penanganan dampak tersebut.

Baca juga: Paparan Timbel Beri Dampak Negatif, Upaya Pencegahan Perlu Digiatkan

Mbak Ita juga mengakui bahwa pendanaan proyek melalui Bank Dunia memiliki kebijakan yang sangat ketat dan rigid.

"Insya Allah sesuai informasi Kepala BBWS, Januari (2024) ini sudah mulai dilelang, sehingga harapannya bisa teratasi," imbuhnya.

Kemudian, Mbak Ita menjelaskan bahwa penanganan drainase di wilayah tengah, seperti Jalan Tanjung dan Imam Bonjol, serta lelang rumah pompa, sudah dalam proses.

"(Pembangunan) yang di rumah pompa Progo sebenarnya sudah jadi, tinggal menunggu aliran listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Karena ada sebagian kolaborasi, di rumah pompa pakai bahan bakar minyak (BBM), sebagian diarahkan ke listrik. Ada beberapa masih menunggu proses, kemudian ada juga yang saat ini sedang persiapan tahapan lelang," kata Mbak Ita.

Baca juga: Pemerintah Bakal Lelang 22 Lukisan Maestro Indonesia, Harga Mulai Rp 4 Juta hingga Rp 55 Juta

Seperti diketahui, Pemkot Semarang terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob di wilayahnya. Upaya ini melibatkan serangkaian tindakan, mulai dari perbaikan sistem drainase atau saluran air hingga pembangunan sheet pile untuk menahan rob.

Mbak Ita mengklaim bahwa hasil dari upaya tersebut telah mengurangi kawasan banjir di Kota Semarang menjadi hanya tiga persen.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar kawasan banjir berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara.

Baca tentang

Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com