Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabtu Budaya, Bawaslu Mataram Ajak Siswa Gunakan Hak Pilih

Kompas.com - 20/01/2024, 20:42 WIB
Idham Khalid,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Mataram mengisi kegiatan Sabtu Budaya dengan sosialisasi pengawasan partisipatif di SMAN 3 Mataram, Sabtu (20/01/2024)

Pada sosialisasi tersebut, Bawaslu Kota Mataram mengusung tema “Peran Generasi Milenial untuk Menjaga Demokrasi Indonesia dalam Rangka Pemilihan Umum Tahun 2024."

Ketua Bawaslu Kota Mataram Muhammad Yusril menjelaskan soal tugas fungsi pengawas Pemilu, yakni pencegahan, pengawasan penindakan, dan penyelesaian sengketa.

"Berdasarkan Pasal 348-350 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pemilih adalah warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17 tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin," kata Yusril.

Menurut Yusril siswa atau pelajar yang nanti pada tanggal 14 Februari 2024 berusia 17 tahun akan menjadi pemilih pemula. Kepada siswa/pelajar tersebut ia mengajak untuk menyukseskan Pemilu 2024.

"Bagi adek-adek SMAN 3 Mataram yang sudah punya hak pilih bahwa pilihan terbaik yaitu datang ke TPS pada tanggal 14 Februari 2024 untuk menggunakan hak pilih."

"Kita akan menentukan arah bangsa, arah Provinsi NTB, dan arah Kota Mataram lima tahun ke depan depan dengan pilihan kita," ajak Yusril di hadapan ratusan siswa SMAN 3 Mataram.

Bawaslu juga mengedukasi siswa untuk melawan hoaks, serta menginformasikan layanan online kawal hak pilih.

Yusril menyebut, pemilih generasi Z di Mataram yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 mencapai 77.523 atau 25 persen.

Sementara itu, untuk generasi milenial yang lahir antara 1981 hingga 1996 mencapai 111.846 atau 36 persen dari total jumlah daftar pemilih tetap 315.549.

Selain siswa, dalam kegiatan tersebut juga hadir para guru ASN SMAN 3 Mataram sebagai peserta kegiatan.

Yusril menekankan kepada mereka agar menjaga netralitas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan.

"Bapak ibu guru ASN harus netral karena punya hak pilih tidak seperti polisi/TNI yang dicabut hak pilihnya."

"Guru itu pendidik yang menjadi panutan, tunjukan sikap yang baik, sebagaimana pesan dari Ki Hajar Dewantara, 'Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani' di depan memberi contoh, di tengah memberi ide, di belakang memberi arahan." kata Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Regional
Menyoal Matinya 26 Badak Jawa di Ujung Kulon oleh Pemburu, Culanya Dijual ke Pasar Gelap Internasional

Menyoal Matinya 26 Badak Jawa di Ujung Kulon oleh Pemburu, Culanya Dijual ke Pasar Gelap Internasional

Regional
Mantan Satpam Curi Uang Rp 8,4 Juta di SMA Semarang, Pelaku Pura-pura Silaturahmi

Mantan Satpam Curi Uang Rp 8,4 Juta di SMA Semarang, Pelaku Pura-pura Silaturahmi

Regional
Dipastikan Maju Lagi dalam Pilkada Blora, Arief Rohman: Soal Wakil Masih Dibahas

Dipastikan Maju Lagi dalam Pilkada Blora, Arief Rohman: Soal Wakil Masih Dibahas

Regional
[POPULER REGIONA] Kades di Magelang Korupsi Rp 786,2 Juta | Alasan 6 Caleg PDI-P Terpilih Mundur

[POPULER REGIONA] Kades di Magelang Korupsi Rp 786,2 Juta | Alasan 6 Caleg PDI-P Terpilih Mundur

Regional
Pelantikan Ribuan ASN, Nana Sudjana, dan Janji Tidak Adanya Lagi Honorer...

Pelantikan Ribuan ASN, Nana Sudjana, dan Janji Tidak Adanya Lagi Honorer...

Regional
RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

Regional
Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Kronologi Penyebaran Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi

Regional
Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Pasangan Sesama Jenis yang Menikah di Halmahera Selatan Ditetapkan Tersangka

Regional
Budaya Lokal di Muaro Jambi dalam Prosesi Adat Tegak Tiang Tuo

Budaya Lokal di Muaro Jambi dalam Prosesi Adat Tegak Tiang Tuo

Regional
Atlet Binaraga Banyumas Hengkang akibat Bonus Tak Cair, Ini Kata KONI

Atlet Binaraga Banyumas Hengkang akibat Bonus Tak Cair, Ini Kata KONI

Regional
Promas Greenland di Kendal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Promas Greenland di Kendal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Proyek Situs Buddhis Terbesar se-Asia Tenggara di Muaro Jambi Dimulai

Proyek Situs Buddhis Terbesar se-Asia Tenggara di Muaro Jambi Dimulai

Regional
Kerugian Kasus Timah Capai Rp 300 T, Kuasa Hukum: Dihitung sejak Kerajaan Sriwijaya

Kerugian Kasus Timah Capai Rp 300 T, Kuasa Hukum: Dihitung sejak Kerajaan Sriwijaya

Regional
Kisah Kampung Bunga Bugenvil Purworejo, Bikin Pemuda Tak Merantau, Raup Omzet Puluhan Juta Berkat 'Live' TikTok

Kisah Kampung Bunga Bugenvil Purworejo, Bikin Pemuda Tak Merantau, Raup Omzet Puluhan Juta Berkat "Live" TikTok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com