KOMPAS.com - Hasil riset Indonesia Indicator (i2) menunjukkan Anies Baswedan menjadi pemenang debat ketiga di mata netizen.
Hal itu ditunjukkan dari data eksposure dan engagement perbincangan netizen tentang Anies Baswedan selama debat ketiga Capres-Cawapres pada 7 Januari 2024 sejak pukul 18.00-23.00.
Tercatat perolehan eksposure Anies Baswedan menjadi yang terbesar di antara capres lainnya dengan total unggahan 67.785 post dan total engagement sebesar 614.058.
Baca juga: Kaesang Klaim Penampilan Prabowo Saat Debat Capres Lebih Baik dari Anies dan Ganjar
Sementara total eksposure Prabowo Subianto mencapai 56.509 post dengan 629.867 engagement dan eksposure Ganjar sebesar 51.682 post dengan 354.950 engagement..
Engagement adalah tingkat interaksi netizen terhadap tokoh tersebut, melalui reaksi like, komen, share, dan retweet.
Data tersebut diambil Indonesia Indicator dari perbincangan netizen di lima platform media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube).
Baca juga: Prabowo Sebut Ada Manusia Bermuka Tebal, Diberi Dukungan tapi Dibalas Kedengkian
Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA) dan Social Network Analytics (SNA).
Direktur Komunikasi i2 Rustika Herlambang mengatakan, secara umum, netizen lebih banyak fokus pada penampilan, suasana, dan jalannya debat dibanding dengan substansi gagasan yang disampaikan para kandidat.
Netizen cenderung memberikan atensi kepada penampilan Prabowo yang dianggap sebagai objek serangan kedua lawannya.
“Siapa yang ‘menguasai’ panggung akan mendapat atensi. Jumlah percakapan Anies tertinggi, disusul Prabowo. Dalam hal ini Prabowo sebagai objek yang terseret dalam konflik," tutur Rustika dalam rilisnya, Selasa (9/1/2024).
"Netizen mengunggulkan Anies karena dianggap menguasai panggung sehingga Prabowo terseret-seret untuk melakukan klarifikasi terus menerus. Netizen juga mengunggah isu bahwa Anieslah yang menjadi juara debat,” tambah dia.
Netizen merasa kaget, serangan Anies kepada Prabowo keluar sejak segmen pertama, visi-misi. Sebagian netizen memaknai strategi tersebut sebagai tembakan yang tepat untuk menyerang.
Namun di sisi lain, serangan Anies dinilai terlalu berlebihan dan sangat personal kepada Prabowo. Mayoritas netizen menyebut Prabowo tidak dapat menahan emosi sejak awal hingga konsentrasinya buyar.
"Anies piawai dalam memilih narasi sepanjang debat, selain memainkan emosi dengan berbagai pertanyaan atau pernyataan yang dianggap memojokkan bahkan sejak awal visi misi. Gagasannya soal peningkatan kemampuan teknologi pertahanan siber juga menarik,” tutur Rustika.
Dalam hal ini, Anies memahami psikologi kandidat lainnya, selain memahami karakter pemirsa. Netizen terfokus pada situasi panggung yang memanas sejak awal dimulai.