Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Ikan Berserakan di Sepanjang Pantai di Mukomuko, Ada Apa?

Kompas.com - 06/11/2023, 14:07 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

MUKOMUKO, KOMPAS.com - Bangkai ikan berserakan di sepanjang pantai di wilayah Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Mukomuko, Bengkulu.

Kondisi ini mengundang petugas dari Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu merasa perlu memberikan penjelasan atas pemandangaan tersebut. 

"Ada siklus musiman, sekarang ini musim ikan sehingga hasil tangkapan luar biasa, baik ikan yang punya nilai jual maupun yang tidak punya nilai jual."

"Dalam kondisi seperti itu kadang-kadang ikan yang nilai ekonomis kurang memang dibuang."

Kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Minggu (5/11/2023), seperti dikutip Kantor Berita Antara.

Edy mengatakan, dugaan kuat adalah ikan hasil tangkapan nelayan disortir di tengah laut, yang kemudian bangkai-bangkai-nya terbawa ombak hingga ke pantai wilayah itu.

Dengan penjelasan ini, Edy memastikan bahwa tidak ada fenomena alam tertentu yang melatari munculnya pemandangan tersebut. 

"Ikan yang berserakan di pinggir pantai itu kemungkinan bukan karena masalah lain selain dibuang," ujar dia lagi.

Edy menjelaskan, pada saat melepaskan ikan dijaring, maka nelayan pun menyortir ikan yang nilai ekonomis rendah.

"Kalau saran kami, walaupun nilai jual kecil tetap punya harga, kan bisa untuk ikan kering dan ikan rucah untuk bahan pembuat pakan ternak."

"Tapi itu kembali ke penangkap ikan untuk memanfaatkan rezeki dari Tuhan," ucap Edy.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman mengatakan, para nelayan diduga membuang ikan jenis maco.

"Kalau mereka membawa pulang ikan itu, mereka tidak bisa menjualnya karena tidak laku dijual," ujar Warsiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com