Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Lokasi Terjebaknya 8 Penambang di Air Bawah Tanah Banyumas, Jadi Tambang Emas Ilegal sejak Tahun 2014

Kompas.com - 27/07/2023, 07:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak delapan pekerja tambang tradisional terjebak di dalam lubang tambang emas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak Selasa (25/7/2023) malam.

Hingga Rabu (26/7/2023) petang, belum ada tanda-tanda korban berhasil dievakuasi. Rabu malam, proses evakuasi dihentikan dan akan dilanjutkan pada Kamis (27/7/2023) pagi.

Pada Rabu malam, debit air yang menggenangi area lubang tambang masih tinggi.

Lokasi tambang emas tradisional tersebut berada di areal persawahan di Desa Panurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.

Lokasi penambangan emas tersebut berada di persawahan milik pribadi warga dengan luas sekitar dua hektare.

Baca juga: Usaha Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas yang Terjebak 17 Jam Lebih di Air Bawah Tanah

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu memastikan bahwa tambang emas tersebut ilegal dan tak memiliki izin.

Saat dimintai keterangan pihak kepolisian, Kepala Dusun II Desa Pancurendang Karipto mengatakan, tambang emas tersebut mulai ada sejak tahun 2014.

Saat pembukaan lahan tambang, ada kesepakatan antara pemilik lahan dengan penambang dengan persentase bagi hasil 20 persen untuk pemilik lahan, 20 persen untuk pemodal, dan 60 persen untuk pekerja.

Kepada polisi, Karipto menyebut ada 35 lapak tambang dan 30 di antaranya aktif, sedangkan lima lainnya tidak aktif.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi menjelaskan, dari keterangan Karipto, para penambang sempat mengajukan izin pada tahun 2021.

“Dari informasi Karipto, para penambang tersebut membentuk Koperasi Sela Kencana sebagai wadah penambang. Tahun 2021 lalu telah mengajukan izin tambang, tetapi hingga kini Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jateng belum mengeluarkan izin,” ujarnya.

Baca juga: Operasi SAR Penambang Emas yang Terjebak Air Bawah Tanah di Banyumas Dihentikan Sementara

Sementara itu, Kades Pancurendang, Narisun mengatakan, sejak dirinya menjadi kades tahun 2015 akhir, sudah ada pertambangan rakyat.

“Pemerintah desa hanya sebatas mengimbau saja, jangan diteruskan. Tetapi ya begitu, masih tetap jalan terus. Saya menyadari kalau itu sudah menjadi bagian dari ekonomi rakyat. Saya juga tidak pernah berani masuk ke sini,” tuturnya.

Ia menjelaskan, warga desa yang bekerja di tambang tersebut hanya sekitar 50 orang.

“Sebagian besar dari Jawa Barat. Saya tidak tahu dari mana saja. Warga di sini jarang yang berani masuk ke dalam,” jelasnya.

Baca juga: 8 Penambang di Banyumas Masih Terjebak di Lubang yang Dipenuhi Air, Kedalaman Capai 45 Meter

Kedalaman 70 meter

Lokasi lubang penambangan emas di di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah dipasang garis polisi, Rabu (26/7/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Lokasi lubang penambangan emas di di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah dipasang garis polisi, Rabu (26/7/2023).
Kedalaman lubang bawah tanah yang menjadi lokasi terjebaknya delapan penambang emas diperkirakan mencapai 70 meter.

Koordinator lapangan Basarnas Cilacap Amin Riyanto menjelaskan, lubang tersebut terdiri dari beberapa tingkatan.

"Diameternya sekitar 1 meter," jelas Amin di lokasi kejadian, Rabu (26/7/2023).

Berdasarkan gambar denah lokasi tambang yang dirilis Basarnas Cilacap, lubang tersebut memiliki kedalaman antara 60 sampai 70 meter.

Lubang vertikal tersebut terdiri dari beberapa tingkatan seperti tangga. Pada tingkat pertama misalnya, penambang harus menuruni lubang dengan kedalaman 20 meter kemudian berbelok sepanjang 10 meter.

Baca juga: 8 Penambang Emas di Banyumas Terjebak Air di Lubang Bawah Tanah Sedalam 70 Meter, Ini Penampakan Lokasinya

Pada bagian berikutnya, lubang mengarah ke bawah kembali dengan kedalaman 12 meter dan berbelok sepanjang 3 meter.

Berdasarkan analisis Basarnas, para penambang ini diperkirakan terjebak di tingkat keempat dengan kedalaman dari mulut lubang sekitar 60 meter.

Di lokasi tersebut terdapat banyak lubang sejenis. Pada setiap mulut lubang dibangun gubuk untuk tempat istirahat.

Sementara di setiap sisi dibatasi dengan kayu-kayu seperti tangga yang berfungsi untuk turun sekaligus penguat dinding tanah supaya tidak longsor.

Di dalam lubang tersebut terlihat air yang menetes dari dinding tanah. Terlihat juga ada lampu-lampu yang dipasang di dalam tanah.

Kondisi lapak tambang yang berada di areal persawahan di Desa Pancurendang tersebut terlihat kumuh. Lapak-lapak tambang hanya ditutup dengan dinding kayu semi permanen dengan atap seng.

Baca juga: Evakuasi 8 Penambang Emas Terjebak Air Bawah Tanah di Banyumas, Tim SAR Siapkan Skenario

Sementara ada kabel-kabel listrik dari pemukiman penduduk yang dialirkan ke dalam lapak-lapak tambang tersebut.

Salah seorang penambang yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa setiap dirinya masuk ke dalam lubang tambang hanya dilengkapi dengan helm, lampu yang menempel helm, kaos tangan serta sepatu bot.

“Kalau masuk ke dalam tambang yang tidak boleh lupa adalah helm dilengkapi headlamp, kaos tangan dan sepatu bot. Kami masuk ke dalam lewat tangga kayu,” ujar laki-laki berusia 30 tahunan asal Bogor tersebut.

Terjebak 17 jam lebih di bawah tanah

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa mengatakan, 8 penmabang terjebak air yang datang tiba-tiba.

"Setidaknya ada 8 orang terjebak di lubang tambang akibat datangnya air secara tiba-tiba dan menggenangi area pertambangan di kawasan pertambangan rakyat," jelas Adah.

Para penambang itu masuk ke dalam lubang tambang pada Selasa (25/7/2023) malam pada pukul 19.00 WIB.

Lalu pada pukul 22.00 WIB, dilaporkan ada air yang mengalir dari lubang sebelah. Peristiwa tersebut baru dilaporkan ke polisi pada Rabu (26/7/2023) pukul 07.00 WIB.

Hingga Rabu petang, kondisi para penambang masih belum diketahui dan evakuasi dilanjutkan pada Kamis (27/7/2023) pagi.

Baca juga: Kronologi 8 Penambang Emas Terjebak Air Bawah Tanah di Banyumas

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Khairina), BBC Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Regional
Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan 'Hutan' Kabel di Jalan Protokol

Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan "Hutan" Kabel di Jalan Protokol

Regional
Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Regional
PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

Regional
Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Regional
5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

Regional
Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Regional
Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Tanah Tak Bertuan Tiba-tiba jadi Letter C Jelang Pembayaran Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya

Tanah Tak Bertuan Tiba-tiba jadi Letter C Jelang Pembayaran Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya

Regional
Susul Wali Kota Semarang, Ade Bhakti ikut Penjaringan Pilkada di Gerindra

Susul Wali Kota Semarang, Ade Bhakti ikut Penjaringan Pilkada di Gerindra

Regional
Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Regional
Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com