KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, serta pengurus pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
Dalam pertemuan itu, Dedi Mulyadi menerangkan gagasannya tentang desa sebagai benteng pertahanan negara.
Pasalnya, menurut Dedi, selama ini pertahanan negara hanya dikaitkan dengan Alutsista dan jumlah personel TNI.
"Selama ini secara umum pertahanan negara itu kekuatan Alutsista, seperti pesawat tempur, rudal, tank, kapal selam, sistem informasi pertahanan darat, laut, dan udara, berpikirnya teknologi," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya yang diterima Kompas.com pada Sabtu (20/5/2023).
Dedi menilai, desa merupakan kekuatan terbesar dari seluruh bagian Indonesia. Laut, pantai, gunung, dan sawah, semuanya terbentang luas di desa, sehingga kekuatan itu harus dipelihara dengan baik.
Baca juga: Soal Pertemuan dengan SBY di Pacitan, Prabowo Menjawab Sambil Berbisik
"Kopasus, Paskhas, Denjaka, tidak akan disegani kalau tidak ada hutan, laut, dan wilayah udara yang terbentang luas dengan nilai kesemestaan," ujar Dedi.
"Di sisi lain, mata dan telinga negara itu rakyat yang memiliki pemimpin mulai dari tingkat RT, RW, dan desa, sehingga Indonesia harus dijaga dari desa sebagai benteng perbatasan laut, darat, dan udara Indonesia," imbuhnya.
Oleh karena itu, Dedi menegaskan, desa sebagai benteng pertahanan negara harus makmur dari segi keuangan dan berkeadilan.
Dalam pertemuan itu, Dedi dan Prabowo pun sepakat untuk meningkatkan dana desa agar benteng negara itu tidak goyah dan memiliki mental yang kuat.
Menurut Dedi, salah satu program pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus diteruskan adalah mengelola sumber daya alam (SDA) agar tak dijual mentah.
Baca juga: Mundur dari Partai Golkar, Dedi Mulyadi Jadi Caleg Gerindra
"Seperti emas sudah dalam bentuk perhiasan, nikel sudah menjadi baterai kendaraan listrik. Kalau sudah jadi barang, negara bisa memperoleh keuntungan triliunan yang bisa dikembalikan kepada pembangunan desa agar tumbuh menjadi makmur," ucap Dedi.
"Dengan catatan, perlu perencanaan keuangan yang tepat, karena percuma banyak uang kalau tidak ada perencanaan yang tepat," sambungnya.
Sementara itu, Menahan Prabowo melalui media sosialnya mengucapkan terima kasih atas kunjungan serta masukan dari Dedi Mulyadi pengurus Apdesi.
Prabowo menjelaskan, Apdesi merupakan kawan seperjuangannya dalam mengadakan program dana desa pada belasan tahun lalu, sebelum menjadi program nasional.
"Kita akan terus berjuang agar dana desa dapat ditingkatkan," tulis Prabowo dalam keterangan unggahannya.
Prabowo pun sepakat bahwa desa merupakan benteng pertahanan negara, kekuatan rakyat, budaya dan corak asli masyarakat Indonesia.
"Kita berkewajiban untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai nasional, Pancasila, cinta tanah air, ke seluruh pelosok desa di Tanah Air," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.