Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Keracunan Olahan Rumput Laut di Lombok Timur Jadi 21 Orang

Kompas.com - 15/05/2023, 11:27 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Korban dugaan keracunan akibat memakan olahan rumput laut di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bertambah menjadi 21 orang.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Dinkes Lombok Timur, Budiman Satriadi mengungkapkan, korban yang diduga keracunan itu tersebar dirawat di dua puskesmas yakni Puskesmas Rarang dan Puskesmas Terara.

"Awalnya kan laporan 5 orang yang satu keluarga itu, setelah kita cek yang dirawat di Puskesmas Rarang ada tambahan 7, jadi 12. Sementara di Puskesmas Terara itu ada 9, jadi totalnya 21 orang korban," kata Budiman melalui sambungan telepon, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Satu Keluarga di Lombok Timur Keracunan Makanan Olahan Laut, 1 Orang Meninggal

Disampaikan Budiman, kondisi para korban kini telah membaik dan sudah bisa pulang ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah bersama-sama teman puskesmas, kita sudah tindakan sigap artinya untuk pasien-pasien yang menderita karena diduga keracunan makanan itu, kita tangani secara optimal secara sesuai SOP," kata Budiman.

Sementara untuk makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan, saat ini telah dilakukan uji sampel di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi NTB.

"Untuk sampel makanan sudah kita ambil untuk memastikan karena ini kita masih menduga, apakah ini karena pencok (olahan rumput laut) atau bukan, sehingga kita sudah ambil sampelnya," kata Budimu.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima anggota keluarga di Desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur diduga menjadi korban keracunan makanan pencok olahan dari rumput laut.

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman mengungkapkan, kelima korban tersebut yakni Lalu Abdullah (65) merupakan korban meninggal dunia, Baiq Zubaidah (56) istri korban, Lalu Satria (35) dan Lalu Rusmiadi (22) anak korban, dan Baiq Siska Apnita (30) merupakan menantu korban.

Nikolas menjelaskan kronologi kejadian bermula lima anggota keluarga alami keracunan makanan pada, Selasa (9/5/2023) sekitar jam 13.00 Wita.

Lima anggota keluarga Lalu Abdullah ini makan bersama dengan lauk berupa daging ayam goreng, sate dan lauk olahan rumput laut (Pencok)

Setelah selesai makan masing-masing korban melaksanakan aktifitas seperti biasa, namun setelah beberapa saat para korban merasa mual-mual.

Baca juga: 41 Warga Sragen Diduga Keracunan Rendang di Hajatan, Tuan Rumah Beli 25 Kg Daging Sapi

"Mereka merasakan gejala awal itu sekitar pukul 19.30 Wita. Kelima korban ini merasakan gejala perut mual disertai dengan mencret, istri dari Lalu Abdullah sempat muntah-muntah," kata Nikolas dalam sambungan telepon, Minggu (14/5/2023)

Kemudian pada pukul 23.00 Wita korban Baiq Zubaidah (56) istri korban Lalu Abdullah dibawa ke Puskesmas Rarang untuk mendapatkan perawatan medis selanjutnya disusul oleh Lalu Abdullah, dan Baiq Siska Apnita (30) dengan gejala yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com