Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Berbendera Inggris Alami Kebocoran di Raja Ampat, KRI Dikerahkan untuk Pertolongan

Kompas.com - 26/04/2023, 20:20 WIB
Maichel,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com- Kapal MV Indian Partnership berbendera Inggris bermuatan 178.087 ton bauksit mengalami kebocoran di perairan Pulau Missol, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Kapal yang mengangkut 22 Anak Buah Kapal (ABK) dari Warga Negara Asing (WNA) itu diduga mengalami kebocoran saat melakukan pelayaran dari Australia menuju China.

Baca juga: Pemkab Sumenep Sediakan Kapal Gratis untuk Arus Balik Warga Kepulauan, Begini Cara Daftarnya

Adapun puluhan ABK di dalam kapal terdiri dari WNA yang berasal dari India, Rusia, Myanmar, Ukraina, Turki, China, dan Vietnam.

Panglimakoarmada III Laksamana Muda TNI Agus Hariadi mengatakan, informasi terjadinya kebocoran kapal tersebut berasal dari masyarakat yang berada di Pulau Missol.

"Pada awalnya ABK MV Indian Partnership baru menyadari kapal diduga mengalami kebocoran pada tanggal 23 April 2023. ABK tidak merasakan benturan terhadap badan kapal," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: 3 Anakan Hiu Belimbing Dilepasliarkan di Perairan Raja Ampat

Agus pun memerintahkan unsur Koarmada III, salah satunya adalah KRI Mata Bongsang-873 untuk menuju lokasi kapal yang mengalami kebocoran.

Tujuannya untuk melaksanakan pertolongan dan pengamanan lokasi.

Agus menjelaskan MV Indian Partnership sebelumnya bertolak dari pelabuhan Skarten River, Australia menuju China dengan muatan 178.087 ton bauksit

Pangkoarmada III menjelaskan bahwa Koarmada III langsung melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait untuk bersinergi dalam penanganan masalah tersebut.

Koordinasi dilakukan baik dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, Karantina setempat dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Sorong, serta dengan agen kapal MV Indian Partnership yang berada di Indonesia.

Nakhoda kapal juga berkoordinasi dengan agen di Indonesia. Mereka meminta persetujuan agar dapat menurunkan ABK yang memiliki kemampuan menyelam untuk memeriksa bagian kapal yang mengalami kebocoran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Warga Bangladesh Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Ditangkap

Warga Bangladesh Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Ditangkap

Regional
Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Regional
KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

Regional
Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Regional
Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya  Janji Belikan Handphone

Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya Janji Belikan Handphone

Regional
[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

Regional
Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Regional
TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

Regional
10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

Regional
75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

Regional
Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Regional
Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Regional
Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Regional
Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Regional
Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com