Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Tak Lagi Jadi Syarat Pemudik Naik Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak

Kompas.com - 17/04/2023, 14:19 WIB
Muchlis,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebutkan arus mudik tahun 2023 ini tak lagi sama dengan tahun sebelumnya.

Salah satu perbedaan yang menonjol adalah persyaratan pemudik yang dulu harus telah disuntik vaksin serta swab antigen, kini hal itu tidak jadi syarat utama.

"Karena sudah tidak adanya Covid lagi, semua aktivitas sudah kembali normal, jadi tidak ada lagi penumpang kapal laut yang diwajibkan menunjukkan vaksin dan lainnya, sudah klir semuanya dari pelabuhan asal atau pelabuhan tujuan sudah nggak ada," kata Dhany Rahmat Agustian, general manager Gapura Pelabuhan Kalimas dan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Senin (17/4/2023). 

Baca juga: Lonjakan Pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Diprediksi H-2 Lebaran, Berikut Antisipasinya

Kini pemudik hanya diminta untuk membeli tiket sebagai syarat utama agar bisa menggunakan sarana transportasi laut untuk bisa pulang ke kampung halamannya.

"Yang penting sudah beli tiket mereka sudah bisa masuk, walaupun belum vaksin juga. Nggak ada masalah karena sudah bukan menjadi prasyarat lagi," ucap Dhany. 

Dhany menjelaskan, lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah nanti akan menjadi momentum seluruh anak rantau bertemu dengan keluarganya. Tanpa harus ada syarat tambahan yang diwajibkan seperti tahun sebelumnya.

Sehingga berdasarkan analisisnya, penumpang yang akan turun dan naik di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akan ada peningkatan kuantitas.

"Tanjung Perak sendiri, prediksi kita akan ada kenaikan angka jumlah penumpang sekitar 16,5 persen dari tahun 2022 kemarin, dalam satu bulan setengah di angka 110.000 orang, baik yang datang maupun pergi dari pelabuhan ini," papar dia.

Oleh sebab itu, ia sudah mengantisipasi dengan menyiapkan 40 kapal serta beberapa titik dermaga tambahan jika lonjakan penumpang terjadi. 

"Ada 40 kapal termasuk kapal perintis tujuan Kepulauan Bawean yang suda dilakukan ram check, kita saat ini melakukan penambahan tambatan kapal, karena tambatan kapal yang ada sekarang ini jumlahnya untuk Jamrud Utara itu ada 520 meter, terus Jamrud Selatan 120 meter, kita tambah lagi di sini yang biasa digunakan untuk kapal kargo juga bisa kita gunakan kapal penumpang sepanjang 150 meter. Itu antisipasi kita," tutur dia.

Baca juga: Sidang Penggelapan BBM Pelabuhan Tanjung Perak, Terdakwa Buang ke Laut Saat Harga Jual Rendah

 

Tak hanya itu, Dhany menyebutkan bahwa selama ini di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya minimal ada 9 kapal yang sandar dan maksimal 17-19 kapal.

Ia memperidiksi lonjakan penumpang untuk arus mudik di Pelabuhan Tanjung Perak akan terjadi H-4 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang. 

"Lonjakan kita prediksi H-4 sama seperti tahun lalu. Karena mode transportasi laut ini punya keleluasaan waktu yang panjang dibandingkan kita, yang sangat cocok dengan para pekerja di sektor formal ya, seperti pekerja pekebunan, buruh-buruh bangunan, pedagang kaki lima juga," pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com