Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Malaysia Tertancap di Sejumlah Tapal Batas Indonesia, Dansatgas Beri Penjelasan

Kompas.com - 05/04/2023, 18:26 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comBendera Malaysia dan Bendera Sabah, Negara bagian Malaysia, terpasang pada tiang kayu di Gunung Alondom dan Gunung Paluan, wilayah Desa Tetagas, Kecamatan Lumbis Hulu, Nunukan, Kalimantan Utara.

Dua bendera tersebut ditemukan warga setempat, yang sedang berburu dan mencari gaharu.

‘’Ada patok terbuat dari semen, semacam patok batas Negara di sekitar bendera Malaysia yang ditemukan. Patok tersebut bertuliskan RM dan masyarakat menduga itu Malaysia punya,’’ujar tokoh pemuda Dayak Tahol, Jhon Tahol, Rabu (5/4/2023).

Temuan tersebut, menjadi gaduh dan meresahkan warga perbatasan, karena di sekitar lokasi bendera Malaysia, tidak berkibar bendera Indonesia.

Baca juga: Viral, Video Warga Potong Bangkai Paus yang Terdampar di Perbatasan RI-Timor Leste

Padahal, kata Jhon, Gunung Alondom dan Gunung Paluan, ada di wilayah Lumbis Hulu, yang merupakan wilayah NKRI.

‘’Tolong ini segera diperjelas. Masyarakat kita bertanya-tanya mengapa ada patok menyerupai patok batas Negara dengan bendera Malaysia di wilayah Indonesia,’’ ujarnya lagi.

Menurut Jhon Tahol, status perbatasan Sinapad yang dekat wilayah areal Lumbis Hulu, memang masih berstatus Outstanding Boundary Problem (OBP). Sehingga sangat wajar, masyarakat heboh dan mempertanyakan keberadaan sejumlah bendera Malaysia di wilayah yang berjarak sekitar 13 Km dari patok batas Negara tersebut.

"Warga perbatasan sudah beratus tahun tinggal di lokasi ini. Tempat yang menjadi rumah nenek moyangnya, dan mereka sangat cinta NKRI. Sikap warga yang meminta penjelasan atas temuan mereka (bendera Malaysia), adalah salah satu bukti cinta dan kepedulian kepada NKRI,’’ tegas Jhon.

Penjelasan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia 

Dansatgas Pamtas RI – Malaysia Yonif 621/MTG, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan adanya bendera Malaysia dan bendera negeri Sabah tersebut.

‘’Ada sejumlah lokasi bekas kamp-kamp misi pengukuran patok batas Negara di wilayah Sinapad. Di lokasi tersebut, TNI dan Tentara Malaysia berkemah bersama dan menancapkan bendera sebagai tanda operasi bersama,’’jawabnya.

Lokasi yang ditandai dengan bendera Malaysia, sebelumnya juga tertancap bendera Indonesia. Hal ini karena misi pengukuran patok batas Negara di wilayah Sinapad merupakan operasi bersama.

Alhasil, ketika misi pengukuran telah mencapai batas waktu penugasan, TNI berkemas dan menyimpan kembali bendera merah putih.Sementara Tentera Malaysia kemungkinan belum sempat mencabut benderanya.

Baca juga: Polda NTT Dapat 2 Kapal Baru untuk Cegah Kejahatan di Wilayah Perbatasan Negara

‘’Misi pengukuran patok batas di Sinapad belum selesai. Nanti akan dijadwalkan kembali dengan titik pantau di lokasi-lokasi yang ada bendera Malaysia itu, sekitar Mei atau Juni 2023. Sebenarnya dicabut atau dicopot juga tidak masalah bendera itu,’’ imbuhnya.

Dengan demikian, Deny menegaskan, temuan bendera Malaysia oleh warga setempat, tak berkaitan dengan klaim wilayah. Melainkan hanya sekadar bendera yang ditinggalkan pihak Malaysia saat pengukuran bersama antara TNI dari Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Jabatan Ukur dan Pemetaan (Jupem) Malaysia.

"Mohon diingat, ada sekitar 20 titik yang menjadi lokasi base camp gabungan TNI dan Tentara Malaysia di wilayah Lumbis Hulu. Jika suatu saat, ada lagi warga yang menemukan bendera Malaysia di perbukitan tengah hutan maka itu kasus yang sama dengan yang dipertanyakan saat ini,’’ ungkapnya.

Baca juga: Program Ayah Bunda Stunting, Komitmen Pemkab Nunukan untuk Mengatasi Angka Kasus Stunting di Perbatasan RI–Malaysia

Demikian juga dengan keberadaan patok semen di sekitar bendera dimaksud. Patok tersebut adalah patok pengamatan untuk mencari dan mencocokkan batas batas yang tertuang dalam perjanjian 1915 dan konvensi 1891.

‘’Tidak terpengaruh dengan adanya lompatan urutan nomor patok yang ada. Patok bertuliskan RM tersebut, hanya dijadikan tempat untuk melihat mana hulu sungai, aliran sungai kemana, bentangan gunung kemana, garis bujur, garis lintang,’’jelasnya.

Terlepas dari permasalahan ini, Deny mengapresiasi sikap warga perbatasan yang aktif menjaga wilayah NKRI.

"Pertanyaan mereka menandakan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI. Mungkin untuk tugas pengukuran patok selanjutnya, kita tidak mengibarkan bendera Negara masing masing, mungkin cukup kain putih saja yang artinya netral, supaya tidak ada penafsiran macam macam dari warga kita,’’kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Regional
Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Regional
Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com