Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara "Bully" Bau Kaos Kaki, Dua Siswi SMA di Konawe Sultra Duel di Sekitar Irigasi

Kompas.com - 15/02/2023, 22:14 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDARI, KOMPAS.com - Dua siswi salah SMAN di Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terlibat perkelahian di luar sekolah.

Aksi saling jambak rambut hingga bergulat di rerumputan kedua siswi itu terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 16 detik, dan menjadi viral di media sosial.

Kejadian adu fisik itu sebenarnya terjadi pada Senin (13/2/2023), videonya baru viral hari ini.

Baca juga: Perkelahian Saudara Kandung, Kakak Tewas di Tangan Adik yang Masih di Bawah Umur

Penyebab perkelahian dua siswi SMAN 1 Wawotobi itu ditenggarai karena saling ejek soal bau kaos kaki.

Lokasi perkelahian yang disaksikan oleh beberapa siswa lainya terjadi di sekitar saluran Irigasi di Wawotobi.

Kapolsek Wawotobi Iptu Hamsar membenarkan perkelahian kedua siswi tersebut. Penyebabnya gara-gara bau kaos kaki dari salah satu siswi tersebut sehingga ia di-bully oleh teman.

"Salah satu siswi ini tidak terima kaos kakinya dibilangkan bau, lalu dia dibully dalam kelas. Keduanya sempat adu cekcok juga, akhirnya mereka janjian ketemu di luar dan terjadilah perkelahian itu," ungkap Iptu Hamsar kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Perkelahian 2 Siswi di Alun-alun Kota Pasangkayu Viral di Media Sosial

Lanjut Kapolsek Wawotobi, rencananya besok, pihaknya akan memanggil kedua siswi SMA itu, yang merekam termasuk yang ada dalam video tersebut.

"Besok kita panggil orangtua siswi dan kepala sekolah juga akan kita pertemukan, biar tidak terulang lagi perkelahian seperti ini," kata Iptu Hamsar.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wawotobi Kaifan Syah membenarkan bahwa siswi yang terlibat perkelahian dalam video viral itu merupakan siswinya.

"Iya benar. Mereka pelajar di sekolah kami, kelas 10," terangnya.

Kaifan menjelaskan, perkelahian kedua siswi itu terjadi di luar jam sekolah dan pihak guru tidak mengetahui peristiwa tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada dua siswi dan kedua orangtua mereka

"Kami sudah mengadakan rapat dengan komite sekolah. Dan akan memanggil orangtua murid untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak ada pihak yang dirugikan," ujarnya.

Kaifan mengaku, perkelahian kedua siswi ini yang telah mencoreng nama baik sekolah dan mereka yang terlibat dalam peristiwa perkelahian ini akan diberikan sanksi untuk memberikan efek jera.

Namun, Kepala Sekolah SMAN 1 Wawotobi ini enggan menyebutkan apa yang akan dikenakan kepada kedua siswi tersebut.

"Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi perbaikan sekolah dan pendidikan, khususnya SMA Negeri 1 Wawotobi," tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com