Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Dinar Indah Semarang Jadi Langganan Banjir, Pengembang Menghilang sejak Tahun 2017

Kompas.com - 14/02/2023, 16:47 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Keberadaan pengembang Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih misterius. Batang hidung pengembang perumahan tersebut sudah tak terlihat sejak banjir pertama yakni tahun 2017 yang lalu.

Ketua RW 026 Kelurahan Meteseh, Catur Hariyanto mengatakan, pengembang sudah kabur sejak tujuh tahun yang lalu atau ketika banjir pertama.

"Saat banjir parah awal bulan Januari kemarin juga tidak ada pengembangnya," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Beredar Video Jalur Rel Kereta Api Sulsel Jadi Penyebab Banjir Kabupaten Barru, BPKA: Ini Akan Jadi Perhatian Kita

Saat ini terdapat 40 keluarga yang menjadi korban pengembang perumahan tak bertanggungjawab itu.

"Kemarin yang paling parah, masih ada 40 KK yang bertahan," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini nasib warga yang bertempat tinggal di Perumahan Dinar Indah RT 006 cukup memprihatinkan. Warga tak bisa tidur nyenyak karena ancaman banjir.

"Sekarang hanya tanggul sementara itu. Kemarin juga sempat meresap airnya," imbuhnya.

Sejumlah warga sempat terpaksa kos atau kontrak rumah untuk tempat tinggal sementara. Namun, saat ini warga sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Sudah kembali mereka setelah rumahnya dibersihkan," ucap Catur.

Di waktu yang berbeda, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, saat ini sudah dilakukan penandatanganan pengajuan pembangunan rusun.

"Kita juga telah meneruskan rencana tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," jelasnya saat dikonfirmasi.

Rencananya rusun akan didirikan di wilayah Semarang atas. Ita berharap 35 KK yang akan direlokasi nantinya dapat hidup aman dan tenang.

Baca juga: 12 Kecamatan Terdampak Banjir Makassar, Masyarakat yang Butuh Evakuasi Segera Hubungi 112

"Kita akan segera upayakan agar warga bisa hidup tenang," imbuhnya.

Selain itu, Ita juga sudah berkoordinasi untuk melakukan penanganan banjir di hulu yang menjadi fokus perhatian Pemerintah Kota Semarang saat ini.

"Untuk penanganan banjir di hilir sudah berjalan eksekusinya seperti pengoptimalan rumah pompa, pembangunan tanggul laut, hingga pemasangan sheet pile," katanya.

Ita mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Semarang mengenai rencana penanganan banjir di hulu karena tidak cukup hanya dilakukan di perbatasan Semarang-Ungaran.

"Harus ada koordinasi di wilayah Kabupaten Semarang juga," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com