Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pilpres 2024, SBY: Nanti Saja, Saya Pelukis Saja

Kompas.com - 01/02/2023, 14:41 WIB
Muhlis Al Alawi,
Krisiandi

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan berkomentar terkait Pemilu Presiden 2024.

Mantan menteri koordinator politik hukum dan keamanan itu memilih fokus melukis ketimbang berkomentar soal Pilpres yang digelar Februari 2024.

"Nanti saja. Saya pelukis saja," ujar singkat SBY saat ditanya di di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Soal Capres, SBY: Negara Jangan Masuk Terlalu Jauh

SBY datang menumpang bus ke Kota Madiun bersama rombongan hanya untuk menikmat santap siang di warung pecel favoritnya. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini sudah lima kali berkunjung warung tersebut.

Rencananya, SBY akan berkunjung ke Gresik untuk menonton langsung pertandingan bola voli Proliga.

Sebelum ke Kabupaten Gresik, SBY yang berangkat dari tanah kelahiran, Pacitan bersama rombongan mampir ke Surabaya.

Setiba di warung pecel tersebut, SBY bersama rombongan disambut Bupati Madiun Ahmad Dawami yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Madiun.

Usai menikmat sepincuk pecel, SBY mendatangi rombongan ibu-ibu yang beryanyi lagu berjudul Pelangi Di Matamu yang tenar dibawakan grup musik Jamrud.

Baca juga: Pesan SBY Jelang Pemilu 2024: Ingatkan Rakyat Ternyata yang Dulu Lebih Bagus

Bahkan SBY, turut larut bernyanyi bersama ibu-ibu. Tak lama kemudian SBY menyampaikan pesan agar selalu bersatu.

"Kalau bersatu maka damai negara kita. Insya Allah akan makin maju," tutur SBY.

Saat hendak naik bus, SBY pun melayani foto satu per satu warga yang hendak berfoto bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com