Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap Internasional Arbi Aditama Terancam Putus Sekolah, Kepsek: Kami Ada Standar

Kompas.com - 13/01/2023, 15:58 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Pebalap Internasional JuniorGp Fadillah Arbi Aditama terancam putus sekolah. Fadillah Arbi Aditama saat ini dihadapkan pada pilihan sulit terkait masa depan pendidikannya. 

Diketahui, putra pertama pasangan Robby Yudha Kurniawan (37) dan Anggi Putri Anggraeni (35) itu, bersekolah di SMAN 1 Purworejo. Arbi sering absen sekolah karena harus latihan dan mengikuti balapan di kancah internasional. 

Sang Ibu, Anggi Putri Anggraeni mengungkapkan, kepala sekolah memberikan tiga pilihan sulit untuk Arbi. Pertama, Arbi diminta memilih balap atau sekolah. Kedua, mutasi ke sekolah lain. Ketiga, ambil Kejar Paket C.

Baca juga: Soal Mahasiswa UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor: Kalau Tidak Bisa Bayar, Kirim Surat ke Rektor

"Tapi saat itu Kepala Sekolah mengambil alih semuanya. Keputusan ada di tangannya dengan memberikan tiga opsi pilihan yang sulit itu. Kami diminta jawabannya pada Jumat (8/1/2023)," keluh ibunya Arbi ini.

Anggi menambahkan sejak kali pertama masuk ke SMAN 1 Purworejo, Arbi sudah menjadi pebalap. Sebagai orang tua, dia juga sudah menyampaikan semua kegiatan yang dilakukan Arbi sebagai pebalap ke pihak sekolah sejak awal.

Ketika duduk di Kelas X semua berjalan normal. Kendati di Semester II tugas semakin banyak dan menumpuk. Sejak saat itu, ia sebagai wali murid mendapat panggilan, tepatnya 14 Desember 2022 sebelum penerimaaan rapor.

"Dalam kesempatan itu saya dan anak saya sudah meminta maaf dan akan memperbaiki semuanya. Hingga akhirnya Wakil Kepala Sekolah membuat kesepakatan, Arbi harus menyelesaikan tugas dengan tenggat waktu hingga Maret 2023, berikut membuat surat pernyataan," terangnya.

Namun semua kesepakatan berubah pada Rabu (6/1/2023). Arbi dan orangtuanya dipanggil dalam sebuah sidang konferensi kasus dipimpin langsung Kepala Sekolah.

Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru dan BK hadir. Namun dalam pertemuan itu nyaris diskusi berlangsung satu arah. Semua mengikuti keputusan Kepala Sekolah.

Mengetahui mendapatkan pilihan yang sulit, Arbi sempat menangis. Bahkan pihak keluarga sempat menyampaikan bahwa Arbi tidak melakukan kejahatan atau perbuatan yang merugikan sekolah. Sehingga tidak sepantasnya Arbi mendapatkan sanksi pilihan seperti itu.

Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT

"Hingga saat ini kami belum mengambil keputusan apa pun. Masih mencoba memperjuangkan di SMAN 1 Purworejo," katanya.

Permasalahan dinilai kurang berpihak kepada peserta didik. Dikhawatirkan apa yang dialami Arbi menjadi preseden buruk di dunia pendidikan dalam penerapan kebijakan di lingkungan sekolah.

Keresahan itu salah satunya dirasakan pegiat otomotif sekaligus Komite SMAN 1 Purworejo, M Hardjanto. Tokoh yang dikenal dengan Ki Lurah Offroad ini mengaku geram dengan kebijakan sekolah yang menawarkan pilihan kepada Arbi.

Padahal menurutnya Arbi juga tengah berjuang membawa nama harum Indonesia di dunia otomotif.

"Kalau suruh memilih, mengganti kepala sekolah tentu lebih gampang dibandingkan mencari atlet internasional seperti Arbi di Kabupaten Purworejo ini," kritik M Hardjanto.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com