Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kakak Beradik Tewas Tersambar Truk di Sragen, Bermula Terperosok Jalan Berlubang

Kompas.com - 28/12/2022, 19:30 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Kakak beradik asal Sragen, Jawa Tengah tewas tertabrak truk ketika sang ibu tengah menghindari jalan berlubang.

Kedua korban yakni AS (7) dan KN (2,5) yang dibonceng ibunya berinisial SW (32) sempat terpental.

Sementara SW mengalami luka lecet.

Baca juga: Kakak Beradik asal Sragen Tewas Tertabrak Truk, Terpental Saat Sang Ibu Hindari Jalan Berlubang

Kronologi kejadian

Kecelakaan maut itu terjadi pada Selasa (27/12/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.

Awalnya kedua bocah itu dibonceng ibunya menggunakan sepeda motor Honda Vario berpelat polisi AD 5315 ATD.

Warga Kecamatan Ngeplak, Kabupaten Sragen itu berjalan dari arah Selatan menuju ke Utara.

Namun, saat berkendara di Jalan Raya Solo-Sragen, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, korban terperosok jalan yang berlubang.

Korban pun hilang konsentrasi sehingga menabrak pembatas jalan.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto menjelaskan, korban hilang konsentrasi lantaran terperosok jalan yang berlubang.

"Terperosok ke jalan yang rusak atau berlubang. Kemudian oleng ke kanan menabrak pembatas jalan tengah," kata dia, Rabu.

Korban terpental

Kemudian, kedua bocah itu terpental dan terjatuh.

Sementara dari arah utara ke selatan atau jalur berlawanan, melaju kendaraan Hino Tractor Head dengan nomor polisi, L 8626 UF.

"Karena jarak sudah dekat dan pengemudi Kbm Hino Tractor Head nomor polisi L-8626-UF tidak dapat menghindar dengan maksimal, akhirnya membentur kedua pembonceng," ujarnya.

Akibatnya, kedua bocah itu tewas di lokasi dan saat menuju rumah sakit.

Diketahui, korban mengalami cedera pada kepala dan tulang patah.

Sedangkan sang ibu, mengalami luka lecet.

Saat ini kondisinya dalam keadaan sadar dan dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Masaran.

Baca juga: Sedang Memancing, Warga Sragen Temukan Mayat yang Sempat Dikiranya Sampah

Cerita tetangga korban

Mengutip TribunSolo.com, kedua korban langsung dimakamkam dalam satu liang lahat malam harinya.

Tetangga korban menuturkan, korban disebut akan pulang kampung ke Ngawi.

Sebelum berangkat, sang ibu sempat dilarang berangkat oleh suaminya.

"Sebelum berangkat itu kisaran pukul 08.00 WIB, istrinya sempat dilarang suaminya dikarenakan masih kerja," ujar tetangga korban.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com