Skenario ASDP Hadapi Ancaman Cuaca Buruk di Selat Sunda

CILEGON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta PT ASDP Indonesia Ferry dan pemudik untuk mewaspadai perubahan cuaca selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kondisi cuaca pada akhir Desember 2022 berada di atas rata-rata keadaan normal, dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dan arus laut bisa mencapai 150 sentimeter per detik disertai hujan lebat.

Mengantisipasi terjadinya cuaca buruk, ASDP terus melakukan kordinasi dengan BMKG dan otoritas pelabuhan.

Baca juga: PT ASDP: Perawatan Korban dan Perbaikan Mobil Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak Ditanggung Asuransi

"Kami lakukan koordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan saat setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanannya aman dan lancar sampai tujuan," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin melalui keterangannya kepada Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Pengelola pelabuhan juga  terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kapal ferry khususnya lintasan tersibuk, Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk agar tetap berhati-hati mewaspadai cuaca buruk.

Jangan lupa pastikan kondisi stamina dan kendaraan tetap sehat dan prima.

Baca juga: Mobil Pasutri Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak, Menhub Minta Pengelola Beri Ganti Rugi dan Pengobatan Gratis ke Korban

Di sisi lain, ASDP telah menyiapkan sejumlah skenario dalam mengantisipasi cuaca ekstrim, di antaranya pengoperasian kapal berukuran besar demi mendukung layanan prima kepada pengguna jasa.

"Kami juga memastikan kelengkapan alat-alat keselamatan sesuai dengan SOP pelayanan yang berhubungan dengan aspek keselamatan di antaranya sekoci, inflatable liferaft (rakit penolong), apar dan hidran, serta life jacket yang harus tersedia di kapal, dalam kondisi baik, dan siap digunakan dalam situasi darurat," ujar dia.

Selain itu, ASDP juga aktif dan berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrim melalui berbagai media.

Sebelumnya, pelayanan di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni pada 22 Desember 2022 sempat ditutup selama 6 jam karena kondisi cuaca buruk yang terjadi di Selat Sunda.