Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Final Piala Dunia Argentina Vs Perancis, 500 TNI Polri di Ambon Diterjunkan, Gelar Patroli Skala Besar

Kompas.com - 18/12/2022, 15:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Sebanyak 500 aparat gabungan TNI dan Polri di Kota Ambon, Maluku akan diterjunkan ke sejumlah titik untuk mengamankan situasi Kota Ambon jelang laga final antara Argentina dan Perancis.

Pertemuan tim Tango dan Les Bleus akan berlangsung di Lusail Iconic Stadium pada Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB. 

Baca juga: Soal Pembangunan Rumah yang Terbakar, Pj Wali Kota Ambon: Sekarang Masih Pendataan

Menjelang laga kedua tim, pengamanan di Kota Ambon akan diperketat. 

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, ada 500 personel gabungan dari polisi dan TNI yang dikerahkan.

Mereka akan melakukan pengamanan saat konvoi jelang laga hingga pawai kemenangan para pendukung tim.

"Untuk laga final Argentina vs Perancis ini ada sebanyak 500 aparat gabungan dari kepolisian dan TNI yang akan dikerahkan," kata Roem kepada Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Santri Bakar Pondok Rehabilitasi Narkoba di Surabaya Saat Penjaga Asyik Nobar Piala Dunia

Roem menjelaskan, ratusan aparat gabungan itu akan disiagakan di sejumlah titik dan kawasan di Ambon.

Selain dikerahkan di jalan-jalan utama di Ambon, ratusan aparat  juga akan menggelar patroli skala besar.

"Nanti malam kita juga akan melakukan patroli skala besar di Kota Ambon," katanya.

Pengamanan dan patroli skala besar itu dilakukan untuk mencegah aksi ugal-ugalan saat konvoi dan mengantisipasi bentrok antarpendukung.

"Tentu pengamanan dan patroli skala besar ini untuk mencegah aksi ugal-ugalan dan gesekan antarpendukung di lapangan," ungkapnya.

Selain itu untuk mengamankan konvoi kemenangan dalam  jumlah massa yang besar, aparat juga akan melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan.

"Penyekatan tetap akan dilakukan di sejumlah titik," ujarnya.

Roem juga meminta agar para pendukung kedua tim untuk tidak nonton bareng dalam keadaan mabuk. Sebab mereka yang mabuk-mabukan di jalan akan diamankan oleh aparat.

"Karena kalau ada yang mabuk lalu memprovokasi ini akan berisiko," katanya.

Ia pun mengimbau agar pendukung kedua tim agar tidak bereuforia secara berlebihan saat tim yang didukung menang.

"Boleh euforia tapi jangam berlebihan sampai mengganggu orang lain," pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com