KOMPAS.com-Stadion yang belum selesai pembangunannya di pinggir Jalan Banda Aceh-Medan, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang, sudah tampak kusam dindingnya.
Beton bangunan itu sudah dipenuhi lumut di beberapa bagiannya.
Terkadang, hewan ternak masuk ke dalam bangunan itu untuk mencari makan.
Sarana olahraga tersebut sudah dikerjakan sejak 2009, tapi pada 2018 pembangunan berhenti.
Baca juga: Melihat Gedung Rehabilitasi Anak di Nganjuk yang Terbengkalai, Tertutup Semak Belukar
Padahal pada 2018, ada aliran Dana Otonomi Khusus sebesar Rp 3 miliar untuk pembangunannya.
“Masih banyak yang perlu dibenahi karena progresnya baru 40 persen,” kata Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Kadisparpora) Aceh Tamiang, Muslizar, Selasa (18/10/2022).
Saat ini, stadion tersebut hanya memiliki satu tribun dan belum dilengkapi pagar keliling.
Keadaan itu membuat ternak yang dilepas warga bebas masuk.
Keberadaan hewan ternak ini berbaur dengan masyarakat yang melakukan jogging dan anak-anak sekolah sepak bola yang bermain setiap sore di stadion.
Baca juga: Gedung LPKS Cokro Baskoro yang Diresmikan Khofifah Mangkrak, Begini Kata Dinsos PPPA Nganjuk
Namun, kondisi stadion yang belum layak dipakai ini sudah sering digunakan untuk turnamen besar yang melibatkan tim dari berbagai daerah.
“Untuk saat ini kita memang belum memiliki alternatif lain, makanya mau tak mau stadion ini tetap digunakan dengan serba fasilitasnya yang serba minim,” kata Muslizar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.